Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masih Adakah Tiup Lilin Saat Pandemi?

30 September 2021   00:10 Diperbarui: 30 September 2021   00:24 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: mommiesdaily.com

Hemat pemikiran, meniup lilin saat pandemi lebih berisiko menerbangkan si virus corona dari udara. Apalagi saat acara yang belum terjamin semua yang terlibat telah menjalani tes dan negatif covid. 

Sehingga, di saat pandemi seperti ini ada alternatif lain sebagai pengganti tiup lilin, seperti mengipas lilin dengan tangan atau apalah tanpa mengurangi keseruan birthday party. Atau bisa saja mencari ide kreatif lain bukan? Nah, masih bisa make a wish kan? tenang aja. 

Sementara itu, sebuah kajian ilmiah yang berjudul Ta'lim al Muta'allim karya Syaikh Burhanuddin al Zarnuji  yang mengatakan bahwa, ada beberapa hal yang menjadi sebab fakirnya seseorang salah satunya adalah meniup lentera, dalam hal ini lilin dengan nafas. 

Mungkin ada rahasia tersendiri dibalik itu semua. Sesuatu yang dianggap sepele pun ternyata bisa berdampak pada kehidupan. 

Wah, berarti ada benarnya juga mematikan lilin ulang tahun tanpa meniupnya. Bukan sekedar terbebas dari kontaminasi SARS-CoV-2, melainkan ada nilai islami tersendiri tanpa disadari.

Oleh karena itu, jangan anggap remeh kebaikan sekecil apapun itu. Dan di masa pandemi ini, mari selalu berdo'a untuk keselamatan diri, keluarga, dan orang-orang yang kita sayangi. Yang tak kalah penting patuhi protokol kesehatan.

muslim.okezone.com

34 Perkara yang Bisa Menjadikan Manusia Fakir : Okezone Muslim

energibangsa.id

Ini 34 Hal yang Membuat Anda Miskin,  Menurut Kitab Ta'limul Muta'allim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun