Mohon tunggu...
Rasty Susanty
Rasty Susanty Mohon Tunggu... wiraswasta -

Call me Kuthy..I'm a booklovers, movie mania, humorous, fashion addict, loveable, travellers, and green tea addict :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

The Power of Social Media

30 Juli 2011   01:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:15 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13114947552098260639

Internet sekarang ini sudah menjadi kebutuhan wajib bagi kaum urban, sehari saja tak berselancar di dunia maya pasti bagi sebagian orang adalah sebuah cobaan berat. Internet itu candu bagi para pemakainya, coba lihat saja data-data di bawah ini yang di rangkum oleh tim ICTWatch :

bangsa ini ada 60rb desa..

bangsa ini ada 220juta manusia..

pengguna Facebook ada 30,1 juta fesbuker,  no. 2 terbesar di dunia

Twitter 6,2 juta tweeps, paling tinggi di dunia mengalahkan Brazil dan Amerika

Pengguna internet di Indonesia ada 45 juta orang


Blogger 2,7 juta

Pengguna HandPhone 150-180juta orang

Tak salah rasanya bila pertumbuhan social media begitu cepat. Karena adanya kebutuhan untuk eksis, aktualisasi diri, kebebasan berekspresi dan bergaul. Jadi dengan adanya social media orang langsung pengen tahu dan mencobanya dengan meng-update status-status di sana.

Fenomena social media bisa dilihat dari beberapa kasus/kisah unik yang justru makin booming dan mendapat dukungan dari social media.

Masih ingat kasus Prita Mulyasar yang divonis harus membayar denda sebesar 204 juta karena dituding mencemarkan nama baik melalui e-mail. Padahal, apa yang dilakukan Prita adalah keluh kesah karena merasa mendapat layanan yang tidak memuaskan dari Rumah Sakit OMNI Internasional. Ia dianggap melanggar UU ITE pasal 27 ayat 3 tentang Pencemaran Nama Baik.

Gerakan "Koin Peduli Prita" mengajak masyarakat khususnya para pengguna internet mengumpulkan uang koin untuk disumbangkan kepada Prita Mulyasari. Semua kepedulian itu berawal dari keprihat9inan para pengguna milis sehat dan berkembang menjadi gerakan bersama dan disebarkan melalui Facebook dan Twitter (Social Media). Bahkan di twitter ada hashtag khusus #freeprita sebagai bentuk kepedulian.

Selain kasus prita, tentu kita masih ingat dengan kasus Cicak vs Buaya yang melibatkan Bibit Rianto dan chandra Hamzah. Dukungan terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditahan Kepolisian Republik Indonesia, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, muncul pertama kali di situs jejaring sosial Facebook.

Padahal pak Bibit mengaku malah tak mengerti bagaimana cara mengoperasikan Facebook, dia melihat perkembangannya dengan di bantu anaknya. Banyaknyanya dukungan yang muncul karena sedari awal, kasus yang menimpa Bibit dan Chandra ini kerap berubah-ubah dan terkesan sumir. Walaupun akhir dari kasus ini terkesan ngambang, ada yang ganjal dan tertutupi oleh kasus lainnya. Pengguna internet umumnya dan penggiat social media khususnya tentu merupakan orang-orang yang berpendidikan dan mengerti akan tanggung jawab. Jangan sampai kebebasan berekspresi yang ada malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Apa yang sedang di rasakan emang boleh-boleh saja langsung di update di jejaring sosial tapi sekali lagi ditekankan bisa saja status yang kita update itu akan membawa malapetaka, biasakan untuk 'think before you post' jangan sampai gara-gara status yang kita update sekali hancur sudah personal branding yang telah di bangun dalam waktu yang lama. Ada yang bilang 'reputation is what people think of you' pastinya kita mau di kenal sebagai orang yang baik kan??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun