- ABSTRAK
Bakso adalah suatu makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung dan daging. Untuk menambah selera dan rasa, biasanya makanan ini disajikan dengan tambahan kuah dan mie
Bakso mengandung energi sebesar 190 kilokalori, protein 10,3 gram, karbohidrat 23,1 gram, lemak 6,3 gram, kalsium 35 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 6,75 miligram. Selain itu di dalam Bakso juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 4 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 250 gram Bakso, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
- PENDAHULUAN
Bahan Tambahan Pangan (BTP) dapat memperpanjang umur simpan, dan boraks termasuk bahan beracun apabila digunakan dalam makanan (Tomaska and Brooke-Taylor, 2014). Setiap orang yang melakukan pengolahan pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan kimia yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak 10 milyar rupiah (Pemerintah Republik Indonesia, 2012). Bahan yang dilarang digunakan sebagai BTP salah satunyaadalah asam boraks (boric acid) dan senyawanya (Kemenkes, 2012). Boraks tidak diperbolehkan dalam makanan dan dinyatakan ilegal (USFDA, 2013). Boraks bersi
- DASAR TEORI
 Asam boraks merupakan asam lemah dengan garam alkalinya bersifat basa, mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis. Baik boraks ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika (zat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme). Pemakaiannya dalam obat biasanya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, bahkan juga untuk pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu
- PEMBAHASAN
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung dan salep luka kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada bekas luka luas, karena beracun bila terserap oleh tubuh.
- HASIL PENELITIAN
Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai makanan seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat dan pangsit. Selain bertujuan untuk mengawetkan, boraks juga dapat membuat tekstur makanan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan makanan.
- KESIMPULAN
 Didalam kehidupan sehari hari masih banyak penjual bakso yang menjajakan dagangannya dengan menambahkan boraks dengan tujuan agar terlihat lebih menarik. Padahal penggunaan boraks dalam makanan dapat mengakibatkanpenyakit yang serius Terlebih lagi banyak Masyarakat Indonesia yang menyukai makanan yang satu ini. Boraks dapat mengakibatkan kanker bila di konsumsi secara terus menerus Boraks termasuk dalam bahan kimia untuk mengawetkan makanan sekaligus untuk menambah kesan menarik, boraks banyak di gunakan untuk mengawetkan makanan terutama daging. Sebenarnya ada acara alami untuk mengawetkan makanan  yaitu dengan garam dan di keringkan tetapi hal itu tidak dapat di terapkan pada daging hanya, untuk daging biasanya cara pengawetan alami dengan cara pendinginan atau bisa juga dengan pembekuan. Tanpa menggunakan boraks pun bakso akan menarik perhatian pembeli jika rasa yang di hasilkan enak jadi buatlah bakso menjadi enak tanpa harus menggunakan bahan kimia yang membahayakan Kesehatan tubuh manusia.Bakso adalah suatu makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung dan daging. Bakso sudah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia
boraks adalah bahan kimia yang berguna untuk mengawetkan makanan khususnya daging, boraks juga berguna untuk memberikan tampilan menarik sehingga konsumen dapat tertarik untuk membelinya salah satu contoh efek pemberian boraks pada makanan terdapat dalam bakso yang terlihat kenyal dan segar. Boraks bersifat toksik bagi sel, berisiko terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsi makanan mengandung borak, Keracunan kronis akibat boraks karena absorpsi dalam waktu lama. Akibat yang dapat ditimbulkan antara lain anoreksia, berat badan turun, muntah, diare, ruam kulit, kebotakan (alopesia), anemia, dan konvulsi. Konsumsi terus menerus dapat mengganggu peristaltik usus, kelainan susunan saraf, depresi, dan gangguan mental. Dosis tertentu mengakibatkan degradasi mental, serta rusaknya saluran pencernaan, ginjal, hati, dan kulit karena boraks cepat diabsorpsi oleh saluran pernafasan dan pencernaan, kulit yang luka, atau membran mukosa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI