Kalau ngomongin budaya Batak, pasti pernah dengar istilah begu ganjang.
Dalam bahasa Batak, begu artinya roh, sedangkan ganjang artinya panjang. Jadi begu ganjang digambarkan sebagai roh jahat yang tubuhnya tinggi menjulang. Dalam cerita masyarakat, begu ganjang bukan cuma arwah biasa, tapi bisa dianggap sebagai roh peliharaan yang dipakai untuk mencelakai orang lain.
Konon katanya roh ini bisa disimpan dalam tubuh pemiliknya, bisa juga di benda tertentu, atau diwariskan turun-temurun. Jadi kalau ada orang yang tiba-tiba berperilaku aneh, sakit misterius, atau bikin onar, kadang masyarakat mengaitkannya dengan "begu ganjang yang minta syarat."
Nyalahin Roh, Lupa Sama Akal Sehat
Di sinilah menariknya pola pikir manusia. Kadang kalau ada orang berbuat salah, bukannya dilihat dari sisi nyata --- misalnya karena nafsu, kelainan psikologis, atau karakter buruk --- malah gampang banget disambungkan ke roh halus.
Padahal, kalau kita mau jujur, nggak semua masalah manusia itu harus ada hubungannya sama dunia gaib.
Aku pernah dengar cerita, ada seorang laki-laki yang perilakunya benar-benar menyimpang. Dia sudah lewat umur 20-an, tapi melakukan hubungan dengan anak SMP-SMA, bahkan sampai keponakan laki-lakinya sendiri yang masih SD. Itu jelas perbuatan kriminal dan sangat merusak hidup anak-anak yang jadi korban.
Tapi anehnya, ketika ditanya kenapa selalu korbannya anak di bawah umur, dia jawab "nggak tahu." Lalu ada pamannya nyeletuk ke ibunya, "jangan-jangan itu gara-gara begu ganjangnya minta syarat."