Mohon tunggu...
Najlaa Salsabila Nasution
Najlaa Salsabila Nasution Mohon Tunggu... mahasiswi universitas muhammadiyah sumatera utara

hai

Selanjutnya

Tutup

Diary

aku tidak memilih jalan ini,tapi aku memilih bertahan

24 Juli 2025   11:40 Diperbarui: 24 Juli 2025   11:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aku duduk di kelas sambil mencatat, mendengarkan, dan mencoba fokus. Tapi jujur, tidak ada getaran. Tidak ada keterhubungan emosional antara aku dan materi kuliah. Sejak awal, aku tahu jalur ini bukan keinginanku. Tapi aku juga tidak punya kekuatan untuk menolak harapan besar dari keluarga.

Seperti banyak anak muda lainnya, aku berpikir, "Mungkin nanti akan suka. Mungkin aku akan terbiasa."

Namun semakin aku menjalani hari-hari, aku merasa asing. Aku hadir secara fisik, tapi tidak secara batin. Meski demikian, aku tetap menjalankan kewajibanku: mengerjakan tugas, mengikuti ujian, hingga akhirnya mendapat IPK yang tidak buruk---bahkan cukup tinggi. Ironis, rasanya seperti menaklukkan sesuatu yang tidak pernah benar-benar kupilih.

Yang mengejutkan, justru dari ketidaksengajaan ini, aku menemukan ruang lain untuk tumbuh. Aku mulai aktif menulis, membuat konten edukatif, menjadi relawan, dan mengikuti berbagai komunitas di luar kampus. Aku sadar bahwa potensi tidak hanya tumbuh di ruang kelas, tapi juga dari keberanian mengeksplorasi diri di luar struktur akademik.

Aku mulai mencintai proses pencarian itu. Menyadari bahwa sekalipun aku tidak bisa memilih dari mana aku mulai, aku bisa memilih ke mana aku akan melangkah. Jalan yang kupijak mungkin bukan impian, tapi aku bisa menanam impian di mana pun aku berada.

Ada anggapan bahwa jalur hidup harus sesuai rencana. Tapi hari ini, dunia terbuka luas. Kita bisa kuliah di satu bidang, tapi berkarya di bidang lain. Kita bisa mengejar passion tanpa harus menolak pendidikan formal,Aku belajar bahwa yang penting bukan hanya gelar, tapi karakter, konsistensi, dan kemauan untuk terus belajar.

Mungkin aku tidak menjalani ini dengan cinta, tapi aku menjalaninya dengan tanggung jawab. Dan itu cukup membuatku bangga. Aku tidak menyerah, meski sempat ingin. Aku tetap jalan, meski tidak selalu mengerti arah.

Untuk para anak muda lain yang mungkin merasa salah jalan, kamu tidak sendirian. Perasaan itu wajar. Tapi jangan biarkan itu membatasi langkahmu. Mimpi tidak akan pernah salah alamat. Selama kamu terus bergerak, kamu akan sampai juga.

Karena kadang, bukan soal kamu berada di jalur yang benar atau tidak. Tapi seberapa berani kamu bertanggung jawab atas hidup yang kamu jalani hari ini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun