Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu...

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Memotong Langit

4 April 2015   14:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:33 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BY; Rinta Nurhayati

Sebongkah asa merasuki hati

datang dengan sepotong hati yang pernah tersakiti

kini dendam terpaku

lebih dalam dari tusukan pedang

yang menancap di jantung

Gejolak amarah begitu kuat

memecah sunyi bagai petir

memotong langit dengan hardikan

retakkan awan dengan halilintar

Murka begitu kuat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun