🏙️ Ibu Kota Nusantara: Harapan Pembangunan atau Proyek Elitis?
🕒 14 Oktober 2025 · Oleh: [Nail Kamala]
---
Indonesia sedang menulis bab baru dalam sejarah pembangunannya. Proyek Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi simbol ambisi besar menuju pemerataan ekonomi dan kemajuan berkelanjutan. Pemerintah menyebutnya sebagai langkah strategis untuk mengurangi beban Jakarta, sekaligus membuka pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa.
Namun, di balik gegap gempita pembangunan, muncul pertanyaan mendasar: apakah IKN benar-benar mampu menciptakan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat, atau justru akan menjadi proyek elitis yang jauh dari rakyat?
---
Pembangunan Manusia: Ukuran Sejati Kemajuan
Menurut Teori Pembangunan Manusia (Human Development Theory) yang dikembangkan oleh Amartya Sen dan Mahbub ul Haq pembangunan sejati tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi dari sejauh mana manusia memiliki kemampuan untuk hidup produktif, sehat, dan bermartabat.
Jika diterapkan pada IKN, maka ukuran keberhasilan bukan sekadar jumlah gedung dan infrastruktur yang berdiri, melainkan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan partisipasi masyarakat lokal. Tanpa itu, pembangunan hanya menjadi “kulit luar” tanpa jiwa kemanusiaan.
---
Harrod–Domar: Tantangan Pembiayaan dan Produktivitas
Dalam Teori Harrod–Domar, pertumbuhan ekonomi bergantung pada tingkat tabungan dan investasi produktif. IKN memang memerlukan investasi besar, tetapi keberlanjutannya akan diuji pada efisiensi penggunaan modal dan hasil ekonomi yang dihasilkan.
Jika investasi hanya terserap pada sektor konstruksi jangka pendek tanpa efek pengganda bagi masyarakat sekitar, maka proyek ini bisa menimbulkan ketidakseimbangan ekonomi baru — kota yang megah, tetapi dikelilingi kemiskinan.
---
Lewis: Menghindari Dualisme Ekonomi
Teori Dualisme Lewis menggambarkan adanya jurang antara sektor modern dan sektor tradisional. Pembangunan IKN berpotensi menciptakan “dua dunia” di satu wilayah: kawasan modern berteknologi tinggi di satu sisi, dan desa-desa tertinggal di sekitarnya di sisi lain.
Untuk menghindari itu, pemerintah perlu memastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam rantai ekonomi — bukan hanya sebagai tenaga kerja kasar, tetapi sebagai pelaku ekonomi produktif.
---
Sistem Dunia: Waspada Ketergantungan Baru
Teori Sistem Dunia (World-Systems Theory) yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein memperingatkan bahwa sistem ekonomi global sering menciptakan ketergantungan antara pusat (core) dan pinggiran (periphery).
Dalam konteks IKN, jika pembiayaan dan teknologi lebih banyak berasal dari pihak luar sementara sumber daya lokal tidak diperkuat, maka IKN berisiko menjadi “pusat baru yang bergantung” — bukan mandiri, melainkan terseret dalam arus globalisasi ekonomi.
---
Pembangunan Berkelanjutan: Menjaga Alam dan Generasi
Teori Pembangunan Berkelanjutan menegaskan pentingnya keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pembangunan IKN di wilayah hutan Kalimantan harus menjunjung tinggi prinsip eco-friendly city
Jika tidak diatur dengan baik, pembangunan dapat mengancam ekosistem dan kehidupan masyarakat adat. Maka, pembangunan yang ramah lingkungan menjadi syarat mutlak agar IKN benar-benar menjadi kota masa depan, bukan beban ekologis.
---
Pembangunan Partisipatoris: Suara Rakyat sebagai Dasar
Akhirnya, Teori Pembangunan Partisipatoris mengingatkan bahwa pembangunan yang berhasil harus melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan hingga evaluasi.
IKN seharusnya dibangun “dari bawah ke atas” — mendengar aspirasi masyarakat lokal, membuka ruang dialog, dan memberi peran nyata bagi komunitas sekitar. Dengan partisipasi yang kuat, pembangunan tidak hanya menjadi proyek pemerintah, tetapi gerakan bersama menuju kemajuan.
---
Opini Penulis
Menurut saya, keberhasilan IKN bergantung pada kemampuan pemerintah menyeimbangkan antara efisiensi ekonomi (Harrod Domar) pemberdayaan manusia (Human Development), keseimbangan sosial (Lewis), dan kelestarian lingkungan (Sustainable Development).
Jika keseimbangan ini dijaga, maka IKN bisa menjadi model pembangunan baru yang inklusif dan berkeadilan. Tetapi jika tidak, proyek ini bisa menjadi simbol ketimpangan baru di tengah ambisi besar bangsa.
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI