Mohon tunggu...
Nail Kamala
Nail Kamala Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

IKN dalam Perspektif Teori Pembangunan: Antara Efisiensi Ekonomi dan Keadilan Sosial

14 Oktober 2025   23:10 Diperbarui: 15 Oktober 2025   07:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

🏙️ Ibu Kota Nusantara: Harapan Pembangunan atau Proyek Elitis?

🕒 14 Oktober 2025 · Oleh: [Nail Kamala]

---

Indonesia sedang menulis bab baru dalam sejarah pembangunannya. Proyek  Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi simbol ambisi besar menuju pemerataan ekonomi dan kemajuan berkelanjutan. Pemerintah menyebutnya sebagai langkah strategis untuk mengurangi beban Jakarta, sekaligus membuka pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa.

Namun, di balik gegap gempita pembangunan, muncul pertanyaan mendasar: apakah IKN benar-benar mampu menciptakan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat, atau justru akan menjadi proyek elitis yang jauh dari rakyat?

---

Pembangunan Manusia: Ukuran Sejati Kemajuan

Menurut Teori Pembangunan Manusia (Human Development Theory) yang dikembangkan oleh Amartya Sen dan Mahbub ul Haq pembangunan sejati tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi dari sejauh mana manusia memiliki kemampuan untuk hidup produktif, sehat, dan bermartabat.

Jika diterapkan pada IKN, maka ukuran keberhasilan bukan sekadar jumlah gedung dan infrastruktur yang berdiri, melainkan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan partisipasi masyarakat lokal. Tanpa itu, pembangunan hanya menjadi “kulit luar” tanpa jiwa kemanusiaan.

---

Harrod–Domar: Tantangan Pembiayaan dan Produktivitas

Dalam Teori Harrod–Domar, pertumbuhan ekonomi bergantung pada tingkat tabungan dan investasi produktif. IKN memang memerlukan investasi besar, tetapi keberlanjutannya akan diuji pada efisiensi penggunaan modal dan hasil ekonomi yang dihasilkan.

Jika investasi hanya terserap pada sektor konstruksi jangka pendek tanpa efek pengganda bagi masyarakat sekitar, maka proyek ini bisa menimbulkan ketidakseimbangan ekonomi baru — kota yang megah, tetapi dikelilingi kemiskinan.

---

 Lewis: Menghindari Dualisme Ekonomi

Teori Dualisme Lewis menggambarkan adanya jurang antara sektor modern dan sektor tradisional. Pembangunan IKN berpotensi menciptakan “dua dunia” di satu wilayah: kawasan modern berteknologi tinggi di satu sisi, dan desa-desa tertinggal di sekitarnya di sisi lain.

Untuk menghindari itu, pemerintah perlu memastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam rantai ekonomi — bukan hanya sebagai tenaga kerja kasar, tetapi sebagai pelaku ekonomi produktif.

---

Sistem Dunia: Waspada Ketergantungan Baru

Teori Sistem Dunia (World-Systems Theory) yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein memperingatkan bahwa sistem ekonomi global sering menciptakan ketergantungan antara pusat (core) dan pinggiran (periphery). 

Dalam konteks IKN, jika pembiayaan dan teknologi lebih banyak berasal dari pihak luar sementara sumber daya lokal tidak diperkuat, maka IKN berisiko menjadi “pusat baru yang bergantung” — bukan mandiri, melainkan terseret dalam arus globalisasi ekonomi.

---

Pembangunan Berkelanjutan: Menjaga Alam dan Generasi

Teori Pembangunan Berkelanjutan menegaskan pentingnya keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pembangunan IKN di wilayah hutan Kalimantan harus menjunjung tinggi prinsip eco-friendly city

Jika tidak diatur dengan baik, pembangunan dapat mengancam ekosistem dan kehidupan masyarakat adat. Maka, pembangunan yang ramah lingkungan menjadi syarat mutlak agar IKN benar-benar menjadi kota masa depan, bukan beban ekologis.

---

Pembangunan Partisipatoris: Suara Rakyat sebagai Dasar

Akhirnya, Teori Pembangunan Partisipatoris mengingatkan bahwa pembangunan yang berhasil harus melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan hingga evaluasi.

IKN seharusnya dibangun “dari bawah ke atas” — mendengar aspirasi masyarakat lokal, membuka ruang dialog, dan memberi peran nyata bagi komunitas sekitar. Dengan partisipasi yang kuat, pembangunan tidak hanya menjadi proyek pemerintah, tetapi gerakan bersama menuju kemajuan.

---

Opini Penulis

Menurut saya, keberhasilan IKN bergantung pada kemampuan pemerintah menyeimbangkan antara efisiensi ekonomi (Harrod Domar) pemberdayaan manusia (Human Development), keseimbangan sosial (Lewis), dan kelestarian lingkungan (Sustainable Development). 

Jika keseimbangan ini dijaga, maka IKN bisa menjadi model pembangunan baru yang inklusif dan berkeadilan. Tetapi jika tidak, proyek ini bisa menjadi simbol ketimpangan baru di tengah ambisi besar bangsa.

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun