Halo teman-teman! Di pertemuan ke-12 ni mata kuliah Ilmu Dakwah dengan dosen pengampu Drs. Study Rizal  LK. M.Ag. Mahasiswa/i prodi Pengembangan Masyarakat Islam membahas topik yang super relevan banget, yaitu Strategi Dakwah Kontemporer. Zaman udah serba digital, gaya hidup makin modern, jadi wajar kalau cara kita berdakwah juga harus ikut beradaptasi. Nah, materi ini ngajak kita buat ngelihat gimana sih caranya dakwah tetap nyambung dan diterima di era sekarang.
Apa Itu Strategi Dakwah Kontemporer?
Strategi dakwah kontemporer itu intinya cara berdakwah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman baik dari sisi pendekatan, isi materi, sampai media yang dipakai. Dakwah hari ini nggak cuma ceramah di masjid, tapi juga bisa lewat TikTok, Instagram, bahkan podcast!
Ada tiga hal utama yang jadi ciri dakwah kontemporer:
1. Dai kontemporer: Dai yang paham isu kekinian dan bisa menjawab tantangan zaman, misalnya soal makanan halal, toleransi antarumat, sampai gaya hidup modern.
2. Materi kontemporer: Isi dakwah nggak cuma bahas surga-neraka, tapi juga isu sehari-hari seperti pakaian, hiburan, sampai krisis moral.
3. Media kontemporer: Pakai platform digital seperti YouTube, IG Reels, live streaming, dll. Jadi lebih fleksibel dan jangkauannya luas banget.
Kenapa Perlu Disesuaikan?
Karena masyarakat modern punya tantangan yang beda. Akses informasi gampang, tapi validasinya susah. Maka, dakwah harus bisa nyajiin konten yang relate, edukatif, tapi juga bisa bersaing sama konten hiburan lain. Dai zaman now harus kreatif, bukan cuma komunikatif.
Kelebihan dan Kekurangannya?
Plusnya, dakwah jadi lebih cepat nyampe ke banyak orang, fleksibel waktunya, dan kontennya bisa dibuat menarik. Tapi, minusnya, kadang isi dakwah kurang mendalam, rentan hoaks, dan bisa disalahgunakan buat popularitas doang.