Menghadapi dunia finansial  terutama sebagai Gen Z yang baru mulai mandiri memang penuh tantangan. Salah satu godaan yang sering datang adalah penggunaan layanan paylater (beli sekarang, bayar nanti).Â
Paylater menawarkan kemudahan berbelanja tanpa langsung mengeluarkan uang, dan cicilan yang terlihat kecil membuat banyak orang tergoda.Â
Namun, di balik kemudahan tersebut, risiko finansial yang ditimbulkan bisa menghantui jika tidak dikelola dengan bijak. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali memulai perjalanan finansial mereka, data skor kredit yang buruk dapat mengganggu rencana besar di masa depan, seperti pengajuan KPR, kredit kendaraan, atau pinjaman bank.
1. PayLater: Apa Itu dan Mengapa Gen Z Tertarik?
Paylater adalah layanan yang memungkinkan penggunanya untuk membeli barang atau jasa dengan pembayaran yang ditunda hingga jangka waktu tertentu.Â
Banyak platform e-commerce atau aplikasi dompet digital menawarkan fitur ini untuk menarik konsumen, terutama generasi muda yang belum memiliki banyak akses ke produk finansial lainnya.
Keuntungan utama paylater adalah fleksibilitas pembayaran yang diberikan.Â
Dengan cicilan yang kecil dan tenor yang lebih panjang, pembeli merasa lebih mudah mengatur pengeluaran bulanan mereka. Namun, sering kali tampaknya cicilan yang kecil tidak terlalu memberatkan, padahal jumlah keseluruhan yang harus dibayar bisa lebih tinggi jika tidak diperhatikan dengan seksama.
2. Risiko Menggunakan PayLater yang Sering Terabaikan
Bagi Gen ZÂ yang belum berpengalaman dalam mengelola keuangan, risiko yang muncul saat menggunakan paylater bisa sangat merugikan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Tertunda Bayar, Tetapi Bukan Tanpa Bunga:Â
Banyak layanan paylater yang menawarkan cicilan tanpa bunga dalam jangka waktu tertentu. Namun, jika melewati batas waktu tersebut, bunga yang dikenakan bisa sangat tinggi. Jika tidak bijak dalam mengatur waktu pembayaran, bunga yang besar ini bisa menambah utang.
Pengaruh Terhadap Skor Kredit:Â
Setiap kali Anda menggunakan paylater dan terlambat membayar, itu bisa tercatat dalam sistem laporan kredit. Hal ini dapat merusak skor kredit Anda, yang berisiko menghalangi pengajuan pinjaman di masa depan seperti KPR, kredit kendaraan, atau kartu kredit.