Awan memudar dalam kesedihannya
melahirkan hujan membentuk kepiluan manusia
Menggiring tangisan menumpahkan senyuman bahagia yang semu
Sedangkan bongkahan nasib berlomba dengan takdir menyeret manusia dalam kesibukannya
Berlomba menapaki badai yang tak berkesudahan membentuk reruntuhan keputusasaan
Hanya semilir angin Tauhidlah yang menjadikan kegersangan diri berubah menjadi belantara kesejukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!