Mohon tunggu...
Nahi
Nahi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi UNISNU Jepara

Harta yang paling berharga adalah Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tampil Modis dengan Tenun Ikat Troso Khas Jepara

1 Juli 2019   22:08 Diperbarui: 2 Juli 2019   18:03 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Troso adalah salah satu nama desa di Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Di desa tersebutlah pengrajin Tenun Ikat Troso berada. Tenun Ikat Troso berupa kain yang di tenun dari benang pakan yang sebelumnya sudah di ikat dan di celupkan ke dalam zat pewarna yang alami atau wenter. Alat yang digunakan yaitu berupa alat tenun dan tidak berupa mesin.

Cara pembuatan Tenun Ikat Troso ini lumayan rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun normalnya pembuatan Tenun Ikat Troso 3-4 hari sudah selesai. 

Proses awal tenun dibagi menjadi dua yaitu proses menyiapkan benang lungsi dan proses penyiapan benang pakan. Dimulai dengan mengaitkan benang dengan kayu (plankan) setelah benang tertata rapi dipasang mal untuk menggambar motif, kemudian digambar motifnya mengikuti cetakan mal. Untuk membuat mal dibutuhkan keahlian tersendiri. 

Mal atau cetakan itulah yang membuat pola-pola berbeda di tiap kain tenun kemudian mengikat motif dengan tali rafia atau biasa disebut dengan nali. Ikatannya harus kencang supaya warnanya tidak masuk ke dalam ikatan. 

Setelah itu di wenter kemudian dijemur setelah kering kain tali rafia dibuka menggunakan alat solder (mbatil). Kemudian di warnai sesuai motif yang digambar setelah itu di palet dengan paletan. Setelah proses paletan selesai  paletan tersebut di taruh di skoci (salah satu alat penting dalam menenun). Kemudian proses penenunan  sehingga menjadi Tenun Ikat Troso.

Membuat Kain Tenun Troso bukan hanya menjadi usaha masyarakat Desa Troso, tetapi juga mulai merambah desa sekitarnya, yaitu Desa Sowan Lor, Ngeling, Desa Pecangaan dan desa-desa sekitar Troso sehingga produksi bahan sandang ini semakin meningkat.

Tenun Ikat Troso memiliki bermacam motif diantaranya seperti tenun sutra, tenun blanket  seperti rangrang, csm, kalimantan, baron, sby, Obama, dan masih banyak lagi. Harga per potongnya pun bervariasi kalau dijual bisa mulai harga 125 ribu hingga jutaan rupiah. 

Harga kain Tenun Troso ini lebih mahal dibandingkan batik cap  karena Tenun Troso ini dibuat menggunakan alat tenun dan bukan mesin. Harga ketika sudah menjadi bajupun tentu saja lebih mahal dari harga kainnya. Pemasarannya tidak hanya dalam pulau jawa saja tetapi sudah sampai luar pulau jawa bahkan sampai ke luar negeri.

Kain Tenun Ikat Troso ini bisa dibuat berbagai macam busana seperti dress, gamis, baju couple dan lain-lain. Kain tenun troso sudah terkenal di pasar internasional mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura bahkan sudah sampai ke Paris. 

Sesuai wawancara Deddy Corbuzier di acara yang dibawakan di Hitam Putih yaitu ada karya dua desainer cantik siswi SMK NU Banat Kudus mampu tembus paris. Tentu hal ini sangat membanggakan, di usianya yang masih belia keduanya mampu menembus Paris yang terkenal sebagai kota yang dijuluki sebagai pusat mode dunia. Kedua gadis tersebut yakni Fitria Noor Aisyah dan Farah Aurellia Majid. 

Di bangku sekolah, mereka diajarkan untuk menjadi desainer handal. Mulai dari mengonsep, mendesain, memola, sampai produksi busana didalaminya di SMK yang hanya memiliki satu jurusan: tata busana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun