Mohon tunggu...
Nur Maulidah
Nur Maulidah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasisiwi S1 Farmasi yang aktif dan gemar belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Naglaze: Inovasi Spray Alami Tim PKM-K Universitas Muhammadiyah Banjarmasin untuk Menjaga Kesegaran Buah dan Sayur

3 September 2025   16:26 Diperbarui: 3 September 2025   16:26 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

BANJARMASIN --- Masalah buah dan sayur yang cepat layu dan membusuk kini menemukan titik terang. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin berhasil menciptakan inovasi revolusioner, Naglaze Natural Edible Protector Spray, sebuah produk alami yang mampu menjaga kesegaran buah dan sayur hingga 7 hari pada suhu ruang.

Inovasi ini digagas oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan, yang beranggotakan Nur Maulidah (S1 Farmasi), Ra'idah Luthfia (S1 Farmasi), Istianah (S1 Farmasi), Anggi Putri Ramadhani (S1 Farmasi), dan Nur Putri Zania (S1 Farmasi) bersama dosen pembimbing yaitu Yulianita Pratiwi Indah Lestari, M.Farm. Naglaze lahir dari kepedulian mereka terhadap tingginya limbah pangan di Indonesia, yang tercatat sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar di Asia Tenggara.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Terbuat dari pati talas dan hidrosol daun galam, Naglaze sepenuhnya terbebas dari bahan kimia sintetis, bebas alkohol, dan ramah lingkungan. Kandungan antimikroba dan antioksidan alami dari daun galam memberikan perlindungan ganda pada buah dan sayur, menjadikannya pilihan yang aman dan sehat. Produk ini dikemas dalam botol semprot 250 ml yang praktis, menyasar berbagai segmen, mulai dari rumah tangga, UMKM, petani, hingga distributor.

"Selain menjadi solusi untuk masalah limbah makanan, Naglaze juga membuktikan bahwa inovasi dapat lahir dari bahan-bahan lokal yang melimpah. Naglaze adalah bukti nyata bahwa talas dan daun galam di Kalimantan Selatan bisa menjadi sumber inovasi yang luar biasa", ungkap ketua tim, Nur Maulidah.

Tim PKM-K Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melihat peluang besar di pasar edible coating yang permintaannya tinggi, namun ketersediaannya masih terbatas. Mereka memposisikan Naglaze sebagai jawaban inovatif, sehat, dan sejalan dengan tren gaya hidup hijau.

Tim berharap Naglaze dapat menjadi solusi yang luas bagi masyarakat. "Kami berharap Naglaze bisa membantu mengurangi limbah pangan. Lebih dari itu, kami ingin produk ini menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik".

Inovasi Naglaze tidak hanya sekadar menjaga kesegaran buah dan sayur, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab tantangan global melalui kearifan lokal.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun