Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hanya Senang, Sejatinya Menikmati Hidup

18 Juni 2023   17:29 Diperbarui: 18 Juni 2023   18:09 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sore ini, seusai sholat ashar minggu 18 Juni 2023 pukul 17:03 WIB, latihan menulis lagi. Hahaha. Suara bola plastik, gdebak-gedebuk, celoteh anak-anak kecil ramai terdengar, seru rasanya, seketika jiwa kanak-kanak ku muncul. Serasa pingin ikut bermain dengan riangnya mereka. 

Betapa tidak, hanya senang, sejatinya menikmati hidup, tanpa beban melainkan mengerjakan segalanya dengan sepenuh cinta, suka, cita dan bahagia. Sederhana, tak perlu bersyarat untuk bahagia. Melihat seorang kakek menggendong cucunya yang masih sangat mungil Betapa bahagianya hati sang kakek, ku rasa kebahagiaanya tak mampu ditebus dengan apapun, tak bisa ditebus dengan alpard atau Lamborghini.

Bahagia yang tak bersyarat. Menikmati yang ada dengan keadaanya, orang jawa bilang "sak madyone". Tanpa iri dengan orang lain yang ekonominya lebih, pun tidak pongah dengan mereka yang ekonominya lebih sulit darinya. Letak bahagia adalah bagaimana mampu untuk menerima dengan tulus ikhlas dan ridho akan segala ketetapan Alloh SWT atas dirinya. Bagaimanapun ketetapan itu, nikmat, ujian, musibah semua adalah karunia dan rahmat Alloh SWT yang sayogyanya mampu untuk kita syukuri. 

Semua yang terjadi adalah pasti baik menurut Alloh SWT, sekalipun itu bentuknya musibah. Karena setiap musibah tentu menyimpan ibrah didalamnya. Rasanya pingin kembali ke masa kanak-kanak, sangatlah bahagia, hanya mencari senang, senang dan senang. Tak ada beban signifikan terkecuali PR matematika. Hidup untuk bermain, bermain tapi serius, serius tapi main-main. Betapa nikmatnya hidup ini. 

Seperti dua sejoli kala memadu kasih, seperti dua jempol yang aku saling mengetik huruf demi huruf untuk merangkai kata dan membentuk kalimat yang apik untuk dibaca. Seperti mata yang yang terpana kala membaca hasil ketikan si jempol, dalam benak ku "ternyata tulisan ku ndak mutu" tapi tak henti untuk mengetik merangkai kata. Dan aku jatuh cinta dengan diriku sendiri. Aku sangat mencintai diri ku sendiri. Aku bisa menulis, walau masih tahap belajar menulis, dan akan terus belajar. 

Semoga tulisan yang sedikit dan tidak bermutu ini mampu memberikan  semangat untuk diri sendiri maupun orang lain. Sekian tulisan sore ini, sudah pukul 17:25 WIB, aku akhiri, selamat sore, Nitip sehat, semangat dan jangan lupa bahagia. Barokalloh. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun