Stop Membenci Diri Sendiri! Inilah Self-Love Sejati dalam Islam
Di zaman serba cepat ini, kita sering merasa tidak cukup. Kita terlalu sibuk membandingkan diri dengan highlight media sosial orang lain, sampai lupa bahwa diri kita sendiri adalah amanah yang wajib dicintai. Istilah "Self-Love" memang populer, tapi bagaimana Islam memandangnya? Apakah mencintai diri sendiri sama dengan egois?
Jawabannya: Tidak. Islam mewajibkan kita mencintai diri sendiri, karena diri Anda adalah ciptaan terbaik dan proyek ibadah terpenting Anda.
1. Diri Anda Adalah Karya Terbaik (dan Amanah) dari Allah
Cinta sejati pada diri sendiri dimulai dari kesadaran bahwa kita diciptakan oleh Zat Yang Maha Sempurna.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)
Ayat ini adalah pondasi self-love Islami. Ketika Anda menghina diri Anda ("Aku bodoh," "Aku jelek," "Aku tidak berharga"), secara tidak langsung Anda sedang mengabaikan kesempurnaan ciptaan-Nya.
Self-Love dalam Islam berarti:
Mensyukuri segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Kekurangan bukan untuk diratapi, tapi untuk diperbaiki atau diterima sebagai bagian dari ujian.
Menjaga Amanah Tubuh dan Jiwa. Mencintai diri berarti menjaga kesehatan fisik dan mental, menjauhkannya dari hal-hal yang merusak (dosa, lingkungan toksik, atau bahkan menyakiti diri sendiri).
2. Mengapa Membandingkan Diri Sendiri Merusak Iman?
Media sosial sering menjadi "lapangan perang" perbandingan yang kejam. Saat melihat pencapaian atau kebahagiaan orang lain, sering muncul rasa iri, minder, atau bahkan benci pada nasib sendiri.