Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) semakin pesat dari tahun ke tahun. Kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara kita hidup, dari asisten suara di ponsel hingga rekomendasi film di Netflix. AI tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat bantu untuk menjalankan perintah manusia, tetapi juga telah berevolusi menjadi sistem yang mampu berpikir, menganalisis, dan bertindak secara mandiri. Teknologi ini dikenal dengan istilah Agentic AI atau Autonomous Agents.
Agentic AI adalah AI yang dirancang untuk bertindak seperti agen independen. Berbeda dengan AI biasa yang hanya menjawab pertanyaan, Agentic AI bisa menganalisis situasi, membuat rencana, dan melaksanakan tindakan. Contoh sederhana dari penerapan Agentic AI bisa kita lihat pada mobil tanpa pengemudi (self-driving car). Mobil ini mampu menganalisis kondisi jalan, menghindari rintangan, dan memilih jalur terbaik tanpa harus dikendalikan langsung oleh manusia. Dalam dunia kesehatan, Agentic AI bisa membantu dokter menganalisis hasil pemeriksaan pasien dan merekomendasikan langkah pengobatan yang sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat membantu manusia bekerja lebih cepat, tepat, dan efisien.
Namun, penggunaan Agentic AI memunculkan kekhawatiran tentang keamanan data dan privasi, karena sistem ini mengandalkan pengumpulan dan analisis data dalam jumlah besar. Oleh karena itu, pengembangan Agentic AI harus disertai dengan prinsip tanggung jawab, keamanan, dan transparansi. Agentic AI dan Autonomous Agents adalah langkah besar menuju masa depan di mana teknologi bisa bekerja mandiri untuk memudahkan hidup kita. Dengan memanfaatkan Agentic AI secara bijak, manusia bisa bekerja sama dengan teknologi untuk menciptakan kehidupan yang lebih efisien, aman, dan cerdas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
