Berkaca pada diri sendiri, ada kalanya saya menyukai diksi mengawang-awang seperti "Meru" tadi, ada juga saat dimana saya memilih menggunakan bahasa keseharian ala Jokpin, atau romantis seperti Sapardi, atau lugas seperti Rendra:
Karena puisi adalah seni; ia bukan hanya tercipta lewat daya berpikir namun juga dari hati yang merasa.
Begitulah kira-kira sederet tips dari saya. Harap digarisbawahi kalau ini sangat subjektif; relatif tergantung preferensi dari masing-masing.
Inti yang ingin saya sampaikan adalah jangan takut untuk mencoba. Jangan terbelenggu kekhawatiran akan prasangka orang. Berkreasilah sebebas-bebasnya. Selama itu membuat kita berbahagia dan tidak merugikan pihak manapun, ya.. why not? Jadi Lepaskan saja! Gaskeun!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI