Mohon tunggu...
Ummu Zahrotun Nadzifah
Ummu Zahrotun Nadzifah Mohon Tunggu...

the most beautiful time is the one with you love the most

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori sebagai Pisau dalan penelitian Kualitatif

13 April 2015   08:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:11 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pasti kalian penasaran banget kenapa peran teori bisa dibilang sebagai pisau dalam penelitian kulitatif, sebelum ngejelasin gimana peran teori dalam penelitian kualitatif, kita liat dulu manfaat dari pisau itu sendiri, langsung ke contoh realnya aja ya. Ketika kita sedang mengupas kulit buah, misalnya buah durianlah yang lagi musim sekarang. Pisau sangat membantu kita untuk mendapatkan isi buah durian yang sangat lembut dan lezat itu alasan mengapa durian dijuluki sebagai rajanya buah. Yaitu isinya yang sangat lezat dan lembut, akan tetapi kulit yang menjaganya berduri dan mungkin tidak lezat ketika dimakan. Pisau yang dapat membantu kita menghindari kulit durian yang berduri tersebut sehingga mendapat emas didalamnya.

Peran pisau dalam mengupas bua sama seperti peran teori dalam penelitian kualitatif. Teori sering disebut sebagai pisau bedah fenomena, sekaligus pisau analisis data dalam rangka konstruksi teori baru temuan (Kasiram, 2010). Landasan teori dimanfaatkan juga sebagai pemandu agr focus penelitian ssuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teorri juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sbagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun