Mohon tunggu...
Nadya Jovita
Nadya Jovita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengobatan dengan Sel Kita Sendiri?

29 Agustus 2018   22:41 Diperbarui: 29 Agustus 2018   23:07 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada sumsum tulang kaya akan Stem Cell hematopoetik. Prosedur memperoleh jaringan Stem Cell pada sumusm tulang belakang yaitu dengan mengambilnya pada tulang panggul pendonor. Setelah itu sumsum yang didapat, sumsum disuntikkan pada pembuluh vena pasien. Sumsum tulang itu akan menyatu di dalam tulang pasien hingga seluruhnya tergantikan oleh sumsum tulang yang baru jika semua proses yang dilakukan berjalan dengan lancar.

Tetapi transplatasi ini juga memiliki resiko yang cukup besar yaitu memiliki resiko kontaminasi virus yang lebih tinggi hal ini dapat terjadi karena sel darah putih pada pasien harus dihancurkan dulu sebelum sumsum tulang dimasukkan dalam tubuh. Transplatasi yang kedua adalah Transplantasi Stem Cell Darah Tepi.

Sebenarnya Stem Cell yang ada pada peredaran darah tidaklah sebantak Stem Cell yang ada pada sumsum tulang, sehingga agar jumlahnya dapat mencukupi keperluannya, pendonor akan diberikan penstimulasi. Penstimulasi dilakukan agar Stem Cell hematopoetik dapat bergerak dari sumsum ke peredaran darah. Transplatasi ini memiliki keuntungan yaitu transplatasi ini dapat dilakukan dengan lebih mudah dan tidak menyakitkan serta lebih mudah tumbuh.

Transplatasi ini juga memiliki kelemahan yaitu Stem Cell yang ada pada peredaran darah tidaklah setangguh Stem Cell yang ada pada sumsum tulang, maka transplatasi ini tetap harus dicampur dengan transplatasi sumsum tulang. Yang ketiga adalah Transplantasi Stem Cell Tali Pusat. Transplatasi Stem Cell tali pusat memiliki persamaan dengan transplantasi pada sumsum tulang dan ternyata pada pasien tertentu transplantasi ini  memiliki keunggulan dibandingkan dengan translapntasi sumsum tulang dan darah tepi.

Transplantasi Stem Cell tali pusat ini dapat mengubah bahan sisa proses pertumbuhan janin menjadi sumber penyembuh yang sangatlah ampuh. Penggunaan Translpantasi Stem Cell ini telah menyelamatkan banyak jiwa yang mengidap penyakit leukimia serta penyakit kekebalan tubuh lainnya.

Pada saat sekarang ini terapi Stem Cell atau sel punca merupakan terobosan terbaru dalam dunia kedokteran modern, terutama di Inodnesia. Dunia internasional kedokteran sendiri telah mengembangankan transpantasi Stem Cell ini sejak tahun 60-an, tetapi di Indonesia terapi ini baru dikembangan 2007. Di indonesia baru ada 11 rumah sakit pemerintah yang diizinkan untuk melakukan penelitian dan perkembangan Stem Cell. 


Berbeda dengan penyembuhan penyakit dengan menggunakan obat kimia, penyembuhan penyakit dengan menggunakan Stem Cell jauh lebih aman karena berbasis biologis dengan memberikan sel hidup yang secara alamiah berada di dalam tubuh kita. Setelah Stem Cell disuntikan ke dalam tubuh kita, Stem Cell akan dengan cepat menyesuaikan diri dan akan membentuk koloni dan berkembang biak serta menggantikan sel yang rusak.

Ada hal --hal yang harus diperhatikan sebelum pasien diterapi Stem Cell diantaranya pasien tidak berada dalam keadaan infeksi serta jika ditemukan adanya potensi yang tinggi timbulnya kanker maka pasien itu tidak diperbolehkan terapi Stem Cell.

Stem Cell akan terus dikembangkan dengan harapan obat sebagai terapi penyakit akan tergantikan dengan adanya Stem Cell.

Referensi

https://id.wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun