Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guzela

2 Oktober 2024   08:46 Diperbarui: 2 Oktober 2024   08:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tidak percaya itu," jawabku sambil meraih tangannya. Kita menentukan nasib kita sendiri.

Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi aku merasakan kesedihan di matanya yang tidak bisa diuraikan saat itu.

Bulan-bulan berikutnya adalah bulan-bulan paling membahagiakan dalam hidupku. Canda tawa, jalan-jalan di sepanjang trotoar... Seolah-olah alam semesta menyediakan satu sudut hanya untuk kami berdua. Keinginan itu tumbuh, dan seiring dengan itu, gairah. Guzela  punya cara untuk membuat segala sesuatu di sekitarnya terasa lebih intens, lebih hidup. Saya sangat mencintainya, dan saya pikir cinta itu akan bertahan selamanya.

Namun suatu sore, semuanya berubah.

Kami berada di rumahnya, menyiapkan makan malam. Saya memotong sayuran saat dia memainkan musik. Tiba-tiba, dia berhenti, seolah dia teringat sesuatu.

"Aku perlu bicara denganmu," katanya, suaranya sangat pelan hingga aku nyaris tidak mendengarnya.

Aku menoleh ke arahnya, merasakan perutku terasa mual.

-Apa yang terjadi?

-Aku harus pergi.

Saya memandangnya dengan bingung, mengira yang dia maksud adalah sesuatu yang sepele.

-Pergi kemana? ---Aku bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun