SEMARANG - Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir magang dan memperdalam keterampilan dalam bidang penerjemahan sastra, enam mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjalani kegiatan penerjemahan cerpen klasik di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama satu semester, terhitung sejak 5 Februari hingga 5 Juli 2024, di kantor Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Kegiatan penerjemahan ini merupakan bagian dari tugas utama magang yang diberikan oleh pembimbing lapangan, Kahar Dwi Prihantono, S.S., M.S., yang juga merupakan Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Dalam arahannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan penerjemahan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kewajiban akademik mahasiswa, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam memperluas akses terhadap karya sastra dunia melalui alih bahasa ke dalam bahasa Indonesia.
"Proyek ini bukan sekadar menerjemahkan kata per kata, tetapi bagaimana menyampaikan isi, nuansa, dan pesan karya sastra ke dalam bahasa yang menyentuh pembaca lokal," ujar Pak Kahar dalam salah satu sesi bimbingan.
Dalam kegiatan ini, setiap mahasiswa mendapatkan tugas menerjemahkan empat cerita pendek klasik, masing-masing terdiri atas dua cerpen karya Mark Twain dan dua cerpen karya Virginia Woolf. Cerita-cerita tersebut kemudian dialihbahasakan dengan mempertimbangkan aspek tata bahasa, kelogisan narasi, serta kesesuaian konteks budaya.
Para mahasiswa juga mendapatkan bimbingan intensif dari Pak Kahar selama proses penerjemahan berlangsung. Beliau tak hanya memberikan masukan dalam aspek teknis penerjemahan, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang gaya bahasa sastra dan cara agar teks hasil terjemahan tetap menarik dan menyentuh pembaca.
"Kami belajar banyak selama proses ini. Mulai dari memilih diksi yang tepat, menjaga kohesi teks, hingga menyesuaikan gaya bahasa agar terasa alami namun tetap setia pada makna asli," ungkap Fajar, salah satu peserta magang.
Buku hasil terjemahan bertajuk Apakah Itu Surga Atau Neraka? dan Cerpen Klasik Lainnya direncanakan akan dijadikan bahan literasi oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Proyek ini diharapkan dapat menjadi referensi bacaan sastra dunia yang mudah diakses oleh pembaca Indonesia dari berbagai kalangan.
Kegiatan penerjemahan ini ditutup dengan penyerahan laporan akhir dan refleksi pengalaman oleh masing-masing mahasiswa. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program magang serupa guna meningkatkan keterampilan kebahasaan dan kesastraan generasi muda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI