Mohon tunggu...
Nadya Rahmeinasari
Nadya Rahmeinasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Personal Account

"Writing is simply thinking through my fingers."- Isaac Asimov

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rambu Solo: Upacara Kematian Khas Tana Toraja

7 April 2021   20:20 Diperbarui: 7 April 2021   20:37 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai rangkaian akhir, pemakaman dilakukan oleh kerabat secara beramai-ramai. Mereka menggotong jenazah yang sudah dibungkus tebal dengan kain dan meletakkannya ke dalam sebuah peti mati untuk selanjutnya akan dimakamkan ke dalam sebuah kubur batu ataupun gua.  Jenazah yang berasal dari keluarga berada terkadang dikubur di makam batu berukir. 

Makam tersebut biasanya mahal dan memakan waktu pembuatan sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar.  

Peti mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali tersebut biasanya bertahan selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya terjatuh. Suku Toraja memiliki kepercayaan mengapa orang yang meninggal harus dikubur di dalam sebuah batu, sebab mereka menganggap jika tanah merupakan lahan produktif untuk kehidupan mereka. 

Dari serangkaian prosesi tersebut, dapat kita ketahui jika tradisi Rambu Solo merupakan salah satu budaya lokal yang masih memegang erat unsur campuran antara budaya dan kekuasaan yang ada di daerah tersebut. 

Adanya penyambutan tamu dengan iringan doa-doa serta tarian, atau acara penyembelihan kerbau dan babi yang juga disajikan dengan tarian-tarian menjadi salah satu contoh Rambu Solo merupakan kebudayaan yang mendapat pengaruh lain dari sisi kepercayaan masyarakatnya. 

Unsur politik juga dapat kita lihat saat keluarga-keluarga yang ditinggalkan berusaha untuk membuat upacara pemakaman semenarik dan semeriah mungkin, sebagai tanda jika mereka memiliki kekuasaan yang tinggi dalam sebuah adat di lingkungan mereka, adanya hal ini juga secara tidak langsung membentuk kelas-kelas tertentu dalam kehidupan sosial mereka, mengklasifikasikan masyarakatnya sebagai akibat dari adanya budaya itu sendiri. Yang terakhir unsur ekonomi juga memiliki andil dalam praktik kebudayaan Rambu Solo, di mana pemanfaatan gua sebagai tempat pemakaman lantaran mereka memercayai, tanah merupakan lahan produktif yang bisa mereka manfaatkan untuk kebutuhan sehari-harinya.

Sumber Referensi:

Ida, Rachmah. 2014. Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: PrenadaMedia Group.

Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Toraja#Upacara_pemakaman (diakses pada 21, Oktober 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun