Jika harmoni bisnis dan iman berhasil diwujudkan, manfaatnya sangat luas:
Keadilan distribusi: zakat dan wakaf menjadi instrumen pengentasan kemiskinan yang lebih terstruktur.
Stabilitas ekonomi: larangan riba dan spekulasi mencegah gelembung finansial serta krisis ekonomi.
Kesejahteraan spiritual: bisnis dijalankan dengan niat ibadah, sehingga pelaku usaha merasakan ketenangan batin.
Terlebih lagi, harmoni bisnis dan iman juga memperkuat modal sosial dalam masyarakat. Kegiatan ekonomi yang berlandaskan iman mendorong kerjasama, gotong royong, dan rasa saling percaya, nilai-nilai yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan.
Rekomendasi
Untuk memperkuat harmoni ini, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:
1. Integrasi nilai syariah dalam kebijakan perusahaan, menjadikan maqsid al-shar'ah sebagai pedoman visi-misi dan KPI perusahaan.
2. Peningkatan literasi masyarakat, edukasi tentang produk syariah melalui media, sekolah, dan komunitas.
3. Kolaborasi akademisi, regulator, dan pelaku usaha -- untuk merumuskan regulasi dan praktik yang lebih selaras dengan nilai iman (Rois et al., 2023).
Langkah-langkah ini akan memastikan bahwa harmoni bisnis dan iman tidak berhenti pada tataran idealisme, tetapi benar-benar menjadi kenyataan dalam praktik ekonomi.