Di sebuah pemukiman tepatnya di kavlingan Jl. Lumba - Lumba I Sempusari, Kaliwates - Jember mempunyai sebuah cerita kehidupan. Yang semua warga penduduk nya pendatang.
Di dalam kehidupan warga Jl. Lumba - Lumba I Sempusari, Kaliwates - Jember sangatlah penuh dengan kerukunan dalam sosial agama. Mayoritas perekonomian nya tinggi karena dipenuhi dengan rumah kos, sehingga kelihatan seperti perumahan yang sangat mewah dilihat dari bentuk-bentuk rumah mereka.
Semua warga banyak yang bekerja sebagai pegawai dan wirausaha. Tetapi dalam hal sosial keagamaan nya sangat rukun terutama dalam hal kerukunan kematian. Meskipun, warga nya sebagian beragama non muslim.Â
Contohnya, pada saat memperingati hari raya Idul Fitri, warga yang beragama non muslim menunggu shalat Idul Fitri selesai di depan mushola untuk mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri begitu juga sebaliknya apabila yang beragama non muslim merayakan hari besar nya warga muslim bersilaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan.Â
Tapi, sayangnya ada beberapa umat Islam yang membedakan alirannya, yaitu Islam wahabi yang orang - orangnya tidak mau mengikuti pengajian, karena katanya membaca Yasin dan Tahlil itu tidak dianjurkan oleh organisasi nya. Tetapi, dalam hal kerukunan masih tetap terjalin meskipun tidak begitu erat.
Sehingga dalam hal keamanan nya diperketat penjagaan nya karena, sering ada pencurian. Akhirnya, banyak warga yang resah dengan keadaan tersebut. Untuk mengatasi keadaan tersebut diadakan ronda malam di rumah masing - masing.
Pada saat pandemi warga Jl. Lumba - Lumba I Sempusari, Kaliwates - Jember banyak yang terkena virus COVID-19. Alhamdulillah, dengan adanya satgas COVID-19 ada banyak sekali bantuan. Sehingga yang terkena COVID-19 tidak merasa minder dan tidak merasa terhina karena warganya saling membantu untuk memberikan semangat agar cepat pulih seperti sedia kala. Karena, COVID-19 bukan virus hina. Sehingga, warga tidak takut dengan tetangganya yang terkena virus COVID-19.
Mungkin itu saja yang dapat saya paparkan mengenai artikel tentang kehidupan sosial agama di tempat saya tinggal. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat dinikmati oleh para pembaca.Â
Saya selaku penulis mohon maaf jika ada kesalahan kata dan berterimakasih atas waktunya guna membaca artikel saya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.