Ojek online yang semakin populer telah banyak berperan dalam transportasi di ibukota dan daerah saat ini. Sebutan ojek online semakin hari semakin populer. Ojek online sebenarnya merupakan ojek yang berbasis aplikasi HP dimana pelanggan memesan ojek lewat sistem aplikasi di HP. Dalam aplikasi sudah dapat diketahui jarak, lama pemesanan, harga, nama orang yang menjemput, serta perusahaan pengelolannya.Â
Seluruh identitas pengendara sudah diketahui secara pasti karena perusahaan pengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerjasama kemitraan. Yang perlu dilakukan oleh seorang pengendara adalah memutuskan menerima atau tidak menerima tawaran dari perusahan pengelola. Tidak adalah proses tawar-menawar, tidak adalah proses menanyakan tujuan, serta tidak ada lagi ketidakpastian harga. Semuanya sudah ditentukan lewah HP hanya dengan sekali klik di HP.
Karna zaman semakin canggih muncullah Fake GPS(tuyul). Adanya tuyul (fake gps) membantu driver mendapatkan orderan tanpa harus muter atau masuk kedalem zona yang engga memungkinkan, itu keuntungannya. Negatifnya putus mitra, kenapa? Karna dari kantor dilarang keras ada aplikasi tambahan untuk menjalankan pekerjaan .Â
Kenapa driver bisa ketauan memakai tuyul (fake gps) karna jarak yang order dan si driver terlalu dekat, tiba tiba gps si driver menjauh dalam hitungan detik, itu kebaca sama server (kantor/it grab) 90% driver ojek online untuk wilayah depok menggunakan tuyul (face gps) bayangkan kalo si driver engga makai tuyul (face gps) pusat keramain seperti, stasiun, mall, atau cafe, itu pasti penuh dengan motor driver dan drivernya tersebut, bisa menyebabkan kemacetan atau kerugian pusat keramaian tersebut, karna kemungkinan risih atau bisa menyebabkan kemacetan ditempat keramaian .
Driver yang makai tuyul : membantu driver mendapatkan or
Arvannisa Sarah Ulina (7015210025)
Nadila H Meisista (7015210132)
Lokasi : Depok
Hari, tanggal : Rabu, 22-November-2017
Waktu : 20.30