Mohon tunggu...
Nadia junesti
Nadia junesti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilu Damai

28 Maret 2019   16:03 Diperbarui: 28 Maret 2019   17:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam menjalankan roda pemerintahan sebuah negara dibutuhkan seorang pemimpin yang mengerti dengan keadaan yang terjadi dalam sebuah negara, dan juga membutuhkan seorang figur yang dicintai semua rakyatnya. Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi yang mana diwujudkan dengan pemilihan umum secara langsung yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1999  sampai dengan sekarang.

Di tahun 2019 nanti kita melaksanakan sebuah pesta demokrasi besar-besaran yang akan diadakan pada tanggal 17 April 2019, dalam pemilihan umum tahun ini masyarakat Indonesia memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten, yang dilakukan secara serentak.

Dalam melaksanakan pemilu serentak ini, kondisi damai begitu diharapkan baik oleh pemilih maupun yang akan dipilih demi keamanan dan kenyamanan dalam sebuah negara. Namun dalam penerapannya pemilu yang kita harapkan tersebut masih jauh dari kenyataan yang ada, di mana pemilu yang damai tersebut belum bisa diwujudkan oleh lembaga dan ataupun pejabat yang berwenang karena juga membutuhkan rakyat sebagai objeknya.

Terlihat jelas saat ini di mana kedua kubu pasangan capres dan cawapres saling mencari celah untuk mendapatkan suara dan dukungan dari rakyat demi memenangkan pemilu 2019 ini. Yang lebih menyedihkan saat ini yaitu fans-fans fanatik dari kedua belah kubu tersebut menyebabkan perpecahan dalam hubungan sosial di masyarakat, di mana fitnah dan hoax bertebaran di mana-mana salah satunya di aplikasi media sosial seperti WhatsApp. Siapalah pelaku dibalik semua ini?

semua cara terlihat halal di mata pelaku penyebar fitnah dan hoax tersebut demi menjatuhkan lawannya. Apakah ini sebuah permainan dalam politik? Atau kebodohan massa pendukung yang sangat fanatik? Seperti itulah pandangan saya sebagai seorang mahasiswa.

Indonesia adalah negara yang selama ini bersatu antara ras dan suku yang berbeda- beda. Kita hidup damai sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 di mana belanda menyatakan kemerdekaan Indonesia. Tapi mengapa rakyat kita mudah dipecah belah kan dengan isu-isu politik saat ini?

Seharusnya pelaku politik tersebut tidak menciptakan suatu kondisi yang bisa membahayakan atau menggoyangkan sebuah negara, karena hidup kita di negara ini bukan hanya dalam konteks memilih pemimpin yang kita sukai namun juga menjaga kehidupan sosial di masyarakat untuk kelancaran dan kelangsungan hidup kita dalam bernegara dimana manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

nama : M. Saada Hilman

nim :1609123825

tugas: Partai Politik dan Lembaga Perwakilan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun