Mohon tunggu...
NADIAH NIM 46123120024
NADIAH NIM 46123120024 Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswa Reguler 2

Kampus Mercubuana - Jurusan Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K06 - Analisis Bisnis Proposal Rumah Kos-Kosan dengan Metode Johari Window

1 Mei 2024   22:49 Diperbarui: 1 Mei 2024   22:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Kuliah 6,7,8 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak (Dokpri)

Bisnis kos-kosan diproyeksi masih akan semakin tumbuh ke depannya. Apalagi, dengan jumlah generasi muda Indonesia yang saat ini tidak memiliki rumah. Dan banyak generasi muda yang mulai hidup mandiri saat sudah berusia dewasa. Peningkatan angka backlog kepemilikan rumah sepanjang tahun 2023 masih di angka 12,7 juta, dengan penambahan keluarga baru per tahun yang tinggi. Oleh karena itu bisnis di bidang rumah kos-kosan menguntungkan. Apalagi, dengan bisnis rumah kos-kosan bersifat jangka panjang dengan risiko yang terbilang rendah dibanding yang dengan bisnis lain.

Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan bisnis rumah kos-kosan salah satunya dengan service/pelayanan, sehingga para penghuni merasa nyaman dan aman untuk berada di rumah kos-kosan yang saya kelola.

Untuk meningkatkan service/pelayanan tersebut maka saya harus bisa mengenali dan memahami diri sendiri, yaitu dengan salah satu cara saya memahami diri saya sendiri dengan konsep Known To Self dan Unknown To Self yang termasuk kedalam Metode Johari Window.

Metode Johari Window adalah sebuah model yang digunakan untuk memahami dan meningkatkan pemahaman diri serta hubungan interpersonal dalam konteks bisnis. Teori ini digunakan sebagai acuan untuk saya bisa menganalisis proposal bisnis saya yaitu rumah kos-kosan. Dengan metode Johari Window bisa membantu saya dalam memahami hubungan saya  dengan orang lain atau dengan diri sendiri.

Keunikan lain yang terdapat dalam metode ini  adalah kata jendela atau window. Pada jendela terdapat empat kotak kecil, itulah yang menjadi inspirasi dari penamaan teori kesadaran diri ini. Tiap-tiap kotak punya nama sendiri-sendiri yaitu: Open, Blind, Hidden dan Unknown.

Saat menggunakan metode Johari Window saya akan dibantu oleh orang lain baik itu oleh pegawai saya ataupun penghuni kos-kosan untuk mengetahui kepribadian saya. Inilah menjadikan metode Johari Window mengutamakan komunikasi antara saya dengan lawan bicara. Saya hanya perlu meminta pegawai saya untuk jadi lawan bicara saya. Jadi, dengan metode ini, saya bisa meningkatkan self-awarness untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menghilangkan kekurangan yang mungkin bisa merugikan saya dan lingkungan rumah kos-kosan.

Ternyata ada manfaat lain yang saya dapatkan saat menggunakan metode Johari Window. Kolaborasi dengan lingkungan akan lebih baik jika menggunakan metode ini. Analisis dengan metode Johari Window akan meningkatkan produktivitas sehingga lebih efisien dalam berkegiatan. Keuntungannya lainnya adalah saya bisa menjadi diri sendiri dengan versi yang lebih baik berkat penilaian dari orang lain.

Dalam metode Johari Window sendiri berbentuk diagram dengan empat kuadran seperti berikut:

Wilayah Publik Terbuka (Open Self):

Pertama-tama adalah Wilayah Publik Terbuka (Open Self), pada bagian ini mencakup informasi, perilaku, sikap, dan motivasi yang diketahui oleh diri saya sendiri dan juga oleh orang lain. Dalam konteks bisnis rumah kos-kosan Wilayah Publik Terbuka (Open Self) mencakup informasi yang diketahui dan dipahami bersama oleh para pekerja saya, yang diantaranya visi dan misi mengapa saya membangun rumah kos-kosan, tujuan saya membangun rumah kos-kosan dan juga nilai-nilai yang ingin saya hadirkan kenapa saya membangun rumah kos-kosan.

Dengan mengutip concept board, informasi yang ada di wilayah ini tentu saja dipahami oleh saya  dan juga oleh orang lain. Contoh lain lagi ketika saya berinteraksi dengan para penghuni kost maka nama penghuni kos-kosan ada di area terbuka. Saya dan lawan bicara saya akan saling terbuka, dan saling mengutarakan apa yang saya saling rasakan tentang sikap masing-masing. Lebih baik kalau saya bisa berkomunikasi santai dengan lawan bicara. Jadi, semakin komunikatif maka suasana yang tercipta akan lebih nyaman. Apalagi para penghuni rumah kos-kosan rata-rata anak muda. Maka Gaya tubuh yang timbul juga tidak terbatas karena saya bisa tersenyum atau melakukan gesture lainnya.

Apa yang diketahui oleh saya juga diketahui oleh orang lain. Akan sama apa yang saya lihat pada diri saya dan orang lain juga melihat hal itu. Orang yang "diri terbuka" bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri, Diri yang terbuka akan mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri,demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.

Menerapkan metode ini dapat memberikan saran kepada saya untuk membuka diri pada pegawai dan penghuni rumah kos-kosan, karena dengan adanya keterbukaan pegawai saya tidak akan bersikap tertutup, yang selanjutnya akan timbulnya rasa saling pengertian, dengan kata lain akan muncul feedback yang positif untuk memperbaiki jendela diri.

Selain itu ada juga faktor yang membuat saya enggan menelaah diri sendiri, alasannya karena takut menerima kenyataan memilki kekurangan atau kelebihan pada diri.

Wilayah  Buta (Blind Self):

Bagian yang kedua adalah Wilayah Buta (Blind Self), pada bagian  ini mencakup informasi, perilaku, sikap, dan motivasi yang tidak diketahui oleh diri saya sendiri tetapi diketahui oleh orang lain. Dalam konteks bisnis rumah kos-kosan, bagian ini dapat mencakup kelemahan atau kekurangan saya yang tidak disadari oleh dirinya sendiri, tetapi diketahui oleh pegawai atau penghuni rumah kos-kosan. Di sini saya tidak bisa menilai karakter diri sendiri. Jadi, hanya orang lainlah yang bisa menilai kepribadian saya. Hal ini merupakan area rapuh yang berisikan tentang apa yang orang ketahui tentang saya tetapi saya tidak mengetahuinya, dengan mengurangi blind area maka akan memperluas Wilayah Publik Terbuka (Open Self) yang berarti hubungan interpersonal saya akan mengalami peningkatan.

Pada Wilayah Buta (Blind Self) saya tidak akan merasa sangat terbuka dengan lawan bicara. Justru disini rentan untuk miskomunikasi karena saya bisa saja  merasa tidak seperti apa yang pegawai saya nilai. Meskipun begitu, salah satunya mencoba untuk tenang dan tidak baper. Pada Wilayah Buta (Blind Self) adalah penilaian berdasarkan apa yang mereka tahu tentang saya. Maka ini akan dijadikan  sebagai masukan yang baik untuk kedepannya yang juga akan berdampak dengan bisnis rumah kos-kosan yang saya bangun. Misalnya saja terkait koneksi internet yang sering down dan saya menanggapi dengan santai masalah ini, padahal mungkin menurut para penghuni rumah kos-kosan ini masalah penting.

Wilayah Tersembunyi (Hidden Self):

Bagian yang ketiga adalah Wilayah Tersembunyi (Hidden Self), pada bagian ini mencakup informasi, perilaku, sikap, dan motivasi yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain, sensitifitas, ketakutan, rahasia, agenda tersembunyi untuk berbagai alasan. Ketika ada upaya untuk saling mengenal dan saling percaya satu sama lain. Dalam konteks bisnis rumah kos-kosan, bagian ini dapat mencakup aspirasi, ketakutan, atau motivasi pribadi saya yang tidak diungkapkan kepada pegawai atau penghuni rumah kos-kosan. Seperti biasanya setiap orang pasti mempunyai rahasia sendiri sehingga tidak bisa semua bisa menceritakan hal-hal tentang dirinya.  Aspek atau informasi yang di ketahui individu, tetapi orang lain tidak tahu/tidak diceritakannya karena berbagai alasan. Orang yang menyembunyikan sebagian kebenaran tentang dirinya. Misalnya rasa takut saya kalau saja di rumah kos-kosan tersebut akan ada penghuni yang bunuh diri, maka dari itu saya memberi pemahaman kepada pegawai saya bagaimana mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi, tentu saja saya tidak memberitahu tujuan dan alas an saya mengapa saya memberikan pemahaman tentang hal tersebut.

Wilayah Tidak Diketahui (Unknown Self):

Bagian yang keempat adalah Wilayah Tidak Diketahui (Unknown Self), bagian ini mencakup informasi, perilaku, sikap, dan motivasi yang tidak diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam konteks bisnis rumah kos-kosan, bagian ini dapat mencakup potensi atau kemampuan saya yang belum terungkap atau belum diketahui oleh diri saya sendiri maupun pegawai saya. Wilayah Tidak Diketahui (Unknown Self) maka saya dan lawan bicara saya sama-sama tidak mengetahui kepribadian ini karena tidak terlihat. Bahkan diri saya sendiri pun tidak mengetahui bahwa saya juga memiliki sifat itu. Beda dengan kuadran lainnya, Wilayah Tidak Diketahui (Unknown Self) ini membutuhkan usaha yang lebih untuk mengetahuinya. Salah satunya potensi saya yang belum terungkap baik bagi saya sendiri maupun bagi orang lain, maka saya perlu menggali lebih dalam lagi potensi apa yang saya miliki sehingga bisa membantu meningkatkan bisnis saya. Biasanya potensi yang belum terungkap adalah potensi yang sering diremehkan oleh orang lain sehingga saya tidak percaya diri dengan potensi itu. Salah satu cara saya bisa menggunakan alat tes psikologi seperti tes kepribadian bisa mengungkapkan potensi dan kelemahan yang berada di kuadran ini.

Penerapan teori Johari Window dalam bisnis rumah kos-kosan dapat membantu meningkatkan pemahaman diri, komunikasi, dan hubungan interpersonal di dalam bisnis ini. Dengan memahami keempat jendela tersebut, saya dan pegawai saya dapat bekerja untuk memperluas Wilayah Publik Terbuka (Open Self) dan mengurangi Wilayah Buta (Blind Self), Wilayah Tersembunyi (Hidden Self), dan Wilayah Tidak Diketahui (Unknown Self), sehingga dapat meningkatkan efektivitas dalam berbisnis  rumah kos-kosan dan kinerja para pegawai.

Melalui Metode Johari Window ini saya bisa belajar lebih mengetahui dan memahami diri saya sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi, dan dapat tercapainya tingkat keterbukaan saya pada diri saya sendiri ataupun kepada orang lain khususnya kepada para pegawai dan penghuni rumah kos-kosan, dapat bekerjasama dengan baik, dapat saling pengertian dan memahami satu sama lain, keefektifan tim kerja yang baik bisa terjadi, bebas dari ketidak percayaan dan kebingungan, terhindar dari misskomunikasi, konflik dan kesalah fahaman antara saya dengan pegawai ataupun dengan para penghuni rumah kos-kosan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun