Bukan problematika baru, masalah pelecehan seksual di transportasi umum terus terjadi setiap tahunnya. Menurut laporan yang dibagikan Komnas Perempuan di akhir tahun 2018, disebutkan ada kasus kekerasan pada perempuan mencapai 406.178, yang alami peningkatan sebanyak 14% dari tahun sebelumnya.
Di antaranya ternyata dari kasus-kasus tersebut sebanyak 394 kasus terjadinya berada di ranah publik. Menurut catatan internal dari PT KCI atau Commuter Line Indonesia, di sepanjang tahun 2018 tersebut kasus yang terjadi di dalam KRL ada sebanyak 34 kasus. Sayangnya, di antara kasus tersebut belum semua korban berani melaporkan diri.
Hanya 20 orang dari 34 korban tersebut yang bersedia melaporkan kejadian yang tidak mengenakan yang dialami ini. Meskipun begitu, jumlah dari tahun 2018 ini sebenarnya sudah mulai mengalami peningkatan dibanding tahun 2017. Dikarenakan, di tahun tersebut dari 25 kasus yang ada, tidak ada satupun yang berani melapor.
Sayangnya, ada sebuah kasus kurang mengenakan saat teman korban pelecehan seksual di transportasi umum berbagi mengenai pengalaman ini. Kasus tersebut dibagikan oleh salah seorang pengguna twitter bernama @ZhaRaLa.
Baca juga: Miris, Kasus Pelecehan Seksual Cuma Diselesaikan di Medsos
Cerita akun @ZhaRaLa tersebut dibagikan ulang dalam utasan oleh akun @txtfrombrand. Singkat cerita, cuitan tersebut berisikan tangkapan layar teman korban pelecehan seksual yang menceritakan kronologi seorang pria yang terduga pelaku dari pelecehan terhadap temannya ke akun twitter resmi PT KCI, @CommuterLine.
Kronologi kejadian pelecehan seksual di KRL dari akun @ZhaRaLa
Dalam cerita, diketahui korban pelecehan seksual transportasi umum ini sedang menaikki KRL dengan rute ke Cikarang. Lagi-lagi kejadian pelecehan seksual di transportasi ini juga terjadi karena kondisi KRL yang sedang padat. Pelaku berdiri di sampingnya dengan arah berlawanan.
Kemudian, tiba-tiba pelaku memutar balik badannya dan pindah ke belakang korban. Kejadian berlanjut dengan pelaku yang mengeluarkan alat kelaminnya, lalu menggesekannya ke pantat korban. Langsung menyadari, secara refleks korban langsung memerhatikan pelaku.
Menurut penjelasan @ZhaRaLa, pengguna KRL lainnya juga sempat memaki-maki terduga pelaku ini. Pelaku tidak mengakui perbuatannya saat dibawa ke pos keamanan dan justru balik marah-marah. Karena tidak adanya bukti, akhirnya pelaku dilepaskan.
Selain menjelaskan kronologi kejadian, @ZhaRaLa juga mengungkap terduga pelaku yang disebutnya justru marah-marah saat dilaporkan. Yang membuat utasan yang dibagikan @txtfrombrand ini ramai adalah sorotan mengenai bagaimana akun twitter @CommuterLine tersebut menanggapi keluhan ini.
Meskipun pada awalnya, akun ini telah mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang diterima korban yang menaiki KRL ini, namun cuitan selanjutnya mendapatkan kritikan pedas dari warga twitter karena dianggap kurang pantas dan tidak sopan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!