Laundry dan peternakan kecil, memberi pengalaman kerja nyata sekaligus membantu operasional harian pesantren.
Kegiatan usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar—sekitar 36 orang dari Desa Cikarawang kini terlibat sebagai juru masak, petugas kebersihan, keamanan, dan staf unit usaha. Ini membentuk simbiosis mutualisme antara pesantren dan masyarakat.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa PTQ Imam Syafi’i Bogor bukan hanya lembaga pendidikan tahfizh biasa, tetapi juga pelopor dalam membentuk santri yang mandiri, berakhlak, dan produktif. Dengan pendekatan yang memadukan pendidikan Qurani, keterampilan hidup, serta kegiatan kewirausahaan, pesantren ini berhasil menjadi contoh nyata bahwa pendidikan Islam bisa sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Unit usaha yang dikembangkan tidak hanya memenuhi kebutuhan para santri sehari-hari, tetapi juga menjadi media pelatihan kewirausahaan dan kemandirian ekonomi, baik bagi santri maupun masyarakat sekitar. Inilah bukti bahwa pendidikan Qurani modern dapat menyatu dengan praktik nyata kehidupan, demi menciptakan generasi yang siap membangun peradaban lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI