Mohon tunggu...
Nadea Legitasari
Nadea Legitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi Ramah Lingkungan: Spray Sereh Anti Nyamuk Bersama Warga Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto Oleh Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya

9 Juli 2025   22:50 Diperbarui: 20 Juli 2025   22:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Produk Spray Anti Nyamuk Dari Sereh (Draft Sub Kelompok 1) 

Kelompok KKN R8 Sub Kelompok 1 UNTAG Surabaya

Oleh : Ahmad Reza Pahlevi, Muhammad Rahfli Saputro, Nadea Legitasari, Khadijah

Inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan modern, terutama dalam mendukung ekonomi lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Di tengah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan, pemanfaatan sereh sebagai bahan alami untuk produk anti nyamuk menjadi langkah inovatif dan solutif.

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya), melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) R8 Sub kelompok 1, menginisiasi program pelatihan pembuatan spray anti nyamuk berbahan dasar sereh di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Mitra utama dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu kader posyandu yang berjumlah sekitar 25 orang.

Program ini dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan di masyarakat, antara lain:

  1. Tingginya Populasi Nyamuk
    Desa Kembangbelor merupakan wilayah dengan iklim tropis yang mendukung perkembangan nyamuk. Warga kerap terganggu oleh keberadaan nyamuk, yang juga menjadi penyebab meningkatnya kasus demam berdarah (DBD).

  2. Ketergantungan pada Produk Kimia
    Mayoritas warga menggunakan obat nyamuk berbahan kimia sintetis. Penggunaan berlebih menimbulkan risiko kesehatan, terutama pada anak-anak dan lansia, serta berkontribusi pada pencemaran lingkungan.

  3. Sereh yang Belum Dioptimalkan
    Tanaman sereh tumbuh melimpah di pekarangan warga namun hanya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau pengusir nyamuk tradisional. Potensi pengolahannya sebagai produk bernilai ekonomi belum tergarap.

  4. Kurangnya Edukasi dan Produk Ramah Lingkungan
    Warga belum familiar dengan alternatif pengusir nyamuk alami karena produk sejenis relatif mahal dan kurang tersedia. Selain itu, edukasi tentang bahaya bahan kimia sintetis juga masih terbatas.

  5. Peluang Ekonomi Belum Dimanfaatkan
    Belum ada UMKM lokal yang mengolah sereh menjadi produk komersial. Padahal, pengembangan produk seperti spray anti nyamuk berbasis sereh dapat membuka peluang usaha baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun