Kelompok KKN R8 Sub Kelompok 1 UNTAG Surabaya
Oleh : Ahmad Reza Pahlevi, Muhammad Rahfli Saputro, Nadea Legitasari, Khadijah
Inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan modern, terutama dalam mendukung ekonomi lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Di tengah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan, pemanfaatan sereh sebagai bahan alami untuk produk anti nyamuk menjadi langkah inovatif dan solutif.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya), melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) R8 Sub kelompok 1, menginisiasi program pelatihan pembuatan spray anti nyamuk berbahan dasar sereh di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Mitra utama dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu kader posyandu yang berjumlah sekitar 25 orang.
Program ini dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan di masyarakat, antara lain:
Tingginya Populasi Nyamuk
Desa Kembangbelor merupakan wilayah dengan iklim tropis yang mendukung perkembangan nyamuk. Warga kerap terganggu oleh keberadaan nyamuk, yang juga menjadi penyebab meningkatnya kasus demam berdarah (DBD).Ketergantungan pada Produk Kimia
Mayoritas warga menggunakan obat nyamuk berbahan kimia sintetis. Penggunaan berlebih menimbulkan risiko kesehatan, terutama pada anak-anak dan lansia, serta berkontribusi pada pencemaran lingkungan.Sereh yang Belum Dioptimalkan
Tanaman sereh tumbuh melimpah di pekarangan warga namun hanya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau pengusir nyamuk tradisional. Potensi pengolahannya sebagai produk bernilai ekonomi belum tergarap.Kurangnya Edukasi dan Produk Ramah Lingkungan
Warga belum familiar dengan alternatif pengusir nyamuk alami karena produk sejenis relatif mahal dan kurang tersedia. Selain itu, edukasi tentang bahaya bahan kimia sintetis juga masih terbatas.Peluang Ekonomi Belum Dimanfaatkan
Belum ada UMKM lokal yang mengolah sereh menjadi produk komersial. Padahal, pengembangan produk seperti spray anti nyamuk berbasis sereh dapat membuka peluang usaha baru.