Oleh : Nada Sihombing
Kartini
Sebuah nama harum disematkan hanya padamu
Betapa tidak
Engkau menjadi jendela mata kami
Karenamu
Kami bisa mengecap ilmu
Jika saja engkau tidak lahir
Maka tak lain
Bagian kami hanyalah
Dapur, sumur, dan kasur
Tak berani maju selangkahpun
Oleh pagar yang terlihat
Andaikan saja
Kau masih hidup di zaman ini
Setiap saat pasti jemarimu akan sibuk
Mengutak atik segala teknologi
Agar semakin luas jangkauan
Semakin banyak kaum
Yang bisa mendapat nasehat indahmu
Dan andai kau tahu
Ilmu kini semakin menipiskan moral
Maka mungkin kau akan sangat kecewa
Dan menerbitkan jutaan buku
Dan mengambil alih mikrofon dunia
Agar semua mendengar
Dan paham
Bahwa betapa luasnya makna katamu
"Habis gelap terbitlah terang"
Dan setelah itu kau mungkin berkata
"Jangan padamkan terang itu"
Ibu Kartini
Puteri yang mulia
Berkatmu tidak  sebatas memberi jalan pengetahuan
Karenamu
Wanita berkesempatan memberi pendapat, mengikuti ajang,
memijak podium, bahkan duduk di kursi nomor satu
Terimakasih ibu kami
Sungguh terasa pengorbananmu
Bahkan pada anak cucu kami
Kau layak mendapat mahkota terindah
Kau layak disebut pendekar kaum
Semoga kami bisa mengikuti jejakmu
Berilmu dan berakhlak
Memberantas terorisme bangsa
Memajukan negeri tercinta
Ibu Kartini
Usiamu tak sepanjang semangat juangmu
Tak dapat meneruskan cita yang masih gantung
Tenanglah engkau
Ragamu memang layu
Namun namamu akan selalu harum
Di mata bangsa ini