Mohon tunggu...
Nada Putrinesya
Nada Putrinesya Mohon Tunggu... Writer Articles

Penulis lepas Bussiness nadapoliglot15@gmail.com thanks for my support system : Allah SWT , my parents , and perdosni 😊, leodyn elif je Nada Putrinesya. -thank you-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

kisah ratu Zahra

31 Juli 2025   00:02 Diperbarui: 31 Juli 2025   00:02 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kenangan bermunculan dalam benaknya, bukan sebagai tanda kelemahan, melainkan sebagai sumber kekuatan. Hari-hari bermain di pedesaan, tawa riang bersama teman-teman sebayanya, bukanlah masa lalu yang dirindukan dengan penuh penyesalan, melainkan fondasi yang telah membentuknya menjadi pemimpin yang tangguh.Ia telah meninggalkan kesederhanaan itu, bukan karena terpaksa, melainkan karena pilihan. Pilihan untuk memimpin, untuk melindungi rakyatnya.

 

Suara langkah kaki terdengar.  Seorang dayang menyampaikan pesan dari Sultan:  pertemuan mendesak dengan para menteri.  Zahra tersenyum tipis, sebuah senyum yang penuh keyakinan.  Ia bangkit, mahkota berat itu terasa seperti simbol kekuatan, bukan beban.  Ia akan menghadapi para menteri, bukan dengan keraguan, melainkan dengan strategi yang matang.  Kesendiriannya bukanlah kelemahan, melainkan kesempatan untuk merencanakan langkah selanjutnya.  Ia adalah ratu, dan ia akan memerintah dengan tangan besi yang terbalut sutra.  Perjuangannya, memang baru dimulai, namun ia siap.  Ia akan menulis ceritanya sendiri, dengan tinta keberanian dan strategi yang tak tergoyahkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun