Mohon tunggu...
Nada Heppy
Nada Heppy Mohon Tunggu... Penulis - Meaningful Muslimah

Mencari kesederhanaan dalam hidup. Menulis sebagai sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belanja Online Ramah Lingkungan? Begini Tipsnya

18 Juni 2021   21:23 Diperbarui: 18 Juni 2021   22:03 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerima paket dari pembelian secara online (Sumber: popbela.com)

Sekarang sudah menjadi hal yang lumrah melihat transaksi jual beli online dalam aplikasi maupun melalui media sosial. Banyak para penjual yang beralih menjual dagangannya secara online, dengan maksud agar jangkauan konsumennya meluas dan mendapat lebih banyak pembeli yang 'order'.

Di era digital ini, berbelanja secara daring menjadi pilihan terbaik jika dilihat dari perilaku kita yang sangat menginginkan kepraktisan dalam menjalani berbagai aktivitas, khususnya berbelanja. Berbagai macam barang atau kebutuhan sehari-hari dapat ditemukan melalui online. Dan tentu, dengan semakin banyak kiriman paket dari pembelian online ini, maka berbagai sampah hasil pengiriman tersebut akan semakin meningkat pula.

Melalui riset LIPI pada bulan Mei 2020, 96% toko online masih menggunakan plastik untuk membungkus paket mereka. Hal ini membuat sampah rumah tangga semakin meningkat karena kebanyakan dari benda tersebut tidak di daur ulang.

Dibandingkan dengan berbelanja di sebuah toko atau minimarket, belanja secara daring ini memakan 3x bahkan lebih banyak pembungkus untuk melindungi barang yang dikirim kepada pembeli, dan pembungkus itupun cepat berakhir di tempat pembuangan sampah.

Maka dari itu, disini aku ingin membahas tentang tips nyaman berbelanja online tanpa harus memikirkan sampah pembungkus yang banyak atau yang sulit di daur ulang.

Kenali toko

Ketahui apakah toko yang ingin kamu pilih untuk belanja online tersebut membungkus paket dengan ramah lingkungan atau tidak. Beberapa toko terkadang membungkus paket mereka dengan berlebih, dengan bubble wrap yang sangat tebal atau dengan plastik yang berlapis. Jika iya, kamu bisa mencari toko lainnya yang lebih ramah lingkungan.

Bisa juga dengan hubungi penjual untuk memberi saran agar membungkusnya dengan minim plastik atau barang ramah lingkungan, seperti kertas dan kardus.

Tidak menggunakan bubble wrap

Ketika mengirimkan sebuah paket, tak tertinggal dengan benda yang satu ini. Ya, bubble wrap memang menjadi pilihan utama untuk menyimpan paket agar tidak mudah rusak atau pecah, namun benda ini sangat tidak ramah lingkungan. Ditambah lilitan solasi yang panjang membuatnya semakin parah.

Kamu bisa menghubungi penjual untuk mengganti bubble wrap dengan potongan kertas bekas. Dan dapat di tempatkan pada kardus alih-alih memakai plastik dan solasi.

Mendaur ulang sampah pembungkus

Kita mengetahui bahwa beberapa penjual akan melakukan hal praktis dan murah juga untuk sekedar membungkus paket dengan aman agar mendapat rating banyak karena paket tiba di tempat pembeli dengan selamat. Tak dapat dielak lagi akan hal tersebut, maka sebisa mungkin kita kita mendaur ulang bekas pembungkus yang mereka gunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun