Biografi paslon Pramono Anung-Rano Karno
Pramono Anung merupakan salah satu sekretaris pada pemerintahan Joko Widodo dan Kyai Ma'ruf. Ia berhasil memadukan pengalaman dan ilmunya dalam mengatur segala sesuatunya dengan benar. Kemampuan manajerial itu tak bisa lepas dari pengalamannya sebagai pengusaha dan politikus.Â
Sebelum berkencipung di ranah politik, pada masa kuliah Pramono Anung, biasa dipanggil Pram memiliki background teknik pertambangan yang dimana ia kuliah di Institut Teknologi Bandung dan Pramono pernah menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Himpunan Jurusan Dewan Mahasiswa ITB yang cukup aktif mengkritik kebijakan Orde Baru.Â
Pada tahun 1988, ia lulus dari jurusan Teknik pertambangan ITB. Lalu setelah ia lulus dari ITB langsung terjun ke dunia kerja dengan mempraktekkan ilmu yang dia timbanya selama enam tahun di kampus tersebut. Ia mengawali kariernya dengan menggeluti dunia bisnis di bidang pertambangan dan migas . Ia pernah menjadi direktur di PT Tanito Harum (1988--1996) dan PT Vietmindo Energitama (1988--1996).Â
Kemudian ia menjabat Presiden Direktur PT Yudistira Haka Perkasa (1995--1999) dan selanjutnya menjabat Presiden komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1999).Â
Di sela-sela kesibukan nya di ranah bisnis ia mencoba hal baru di dalam ranah politik, ia mendaftar jadi anggota partai politik yang sangat besar citra dengan ideologi Soekarno ialah PDI-P pada tahun 1998.Â
Tak butuh lama, mas Pram untuk menjadi orang yang berpengaruh di partai PDI-P tersebut, lalu pada tahun 2000-2005, Pramono Anung menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P.[1]
Selanjutnya, Rano Karno lahir dari pasangan Soekarno M. Noer bersama Lily Istiarti, semasa kecilnya Rano mengeyam pendidikaan dasar nya di Sekolah Dasar Van Lith, lalu semasa remajanya ia bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Van Lith, lalu setelah ia lulus dari pendidikan menegah pertama ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 6 Jakarta, ia tamat pendidikan SMA tersebut di tahun 1979. Setelah ia menamatkan SMA ia ingin mengejar cita-cita di dunia ilmu seni peran.Â
Lalu, Rano Karno memilih bimbingan di Acting Course Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat. Di umur 6 tahun, Rano Karno sudah bergabung dalam film Si Doel Anak Betawi (1973). Hidupnya didedikasikan di dunia film bahkan namanya semakin terkenal saat beliau membuat sinetron fenomenal berjudul Si Doel Anak Sekolahanyang ditampilkan oleh RCTI pada tahun 1993-1997.
Namanya yang semakin populer, membuat Kabupaten Tangerang melirik dan menggandeng Rano Karno menjadi wakil bupati. Pada tahun 2007, Rano Karno bertekad untuk masuk kedalam dunia pemerintahan. Digandenglah Rano Karno menjadi Wakil Bupati Kabupaten Tangerang oleh Ismet Iskandar selaku Bupati Kabupaten Tangerang.Â
Akhirnya, pasangan Ismet Iskandar-Rano Karno dan resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kab. Tangerang tahun 2008- 2013. Akan tetapi, jabatannya sebagai Wakil Bupati Kab. Tangerang belum tenggat jabatan, pada 19 Desember 2011 dirinya terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah untuk periode 2012-2017.[2]Â