Kelebihan dan kekurangan paslon Pramono Anung-Rano Karno
Menurut saya, kelebihan dari Pramono Anung-Rano Karno yaitu sama-sama memiliki pengalaman di pemerintahan, yang maan calon gubernurnya Pramono Anung merupakan mantan sekretaris kabinet serta pernah kepilih jadi wakil rakyat seharusnya dengan modal tersebut Pramono Anung paham betul dengan masalah yang di alami warga Jakarta di bagian prosedural di instansi pemerintah, sedangkan, Rano Karno merupakan mantan gubernur Banten dan merupakan warga asli DKI serta orang yang suka inspeksi dadakan di kala ada permasalahan yang di alami warga DKI. Kekurangan dari Pramono Anung-Rano Karno yaitu Pramono Anung selaku calon gubernur DKI Jakarta masih kurang familiar dengan orang Jakarta, karena Pramono Anung tidak pernah menjadi kepala daerah. Sedangkan, Rano Karno tidak ada kekurangan bagi warga DKI Jakarta.
Program Anis Yang dilanjutkan oleh Paslon Pramono Anung dan Rano Karno.
Salah satu Program Anis yang bakal dilanjutkan oleh Paslon Pramono Anung dan Rano Karno adalah Memaksimalkan penggunaan Jakarta Internasionla Stadium (JIS). Menurut Pramono Persija dan Pemerintah daerah Jakarta harus sama-sama terlibat dalam membangun JIS. JIS harus dapat digunakan secara baik tetapi overheadnya, biayanya bisa ditutupi.Â
Sehubungan dengan JIS adalah stadion baru dimana fasilitas nya belum lengkap maka perlu dibangun infrastruktur pendukung JIS salah satunya  tempat yang digunakan untuk berjualan merchandise Jakmania dan makan-makanan.[3] Selanjutnya, dalam hal Pembangunan daerah Pramono Anung dan Rano Karno akan melanjutkan Pembangunan daerah yang sudah dirintis oleh gubernur sebelumnya karena ia menilai Pembangunan daerah tak bisa dilakukan melalui program yang terus berganti.
Pramono berencana untuk melanjutkan kebijakan pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk hunian dengan nilai jual objek pajak (NJOP) di bawah Rp 2 Miliar. Kebijakan ini mengacu pada kebijakan era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dimana untuk hunian dibawah 1 Miliar dibebasakan dan diera Anies, batasnya ditingkatkan menjadi Rp 2 Miliar.[4]Â
Menurut Hovland Janis sebagaimana dikutip oleh Gun-Gun Heryanto mengatakan, definisi komunikasi politik secara terminologi, komunikasi politik merupakan suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain.[5]
Berdasarkan definisi diatas, kita dapat melihat bahwa paslon Pramono Anung dan Rano Karno berusaha untuk menarik suara dari masyarakat dengan menyampaikan atau menjanjikan stimulus untuk melanjutkan program Anis. Dengan menjanjikan akan melanjutkan program Anis diharapkan masyarakat akan tertarik untuk memilih Pramono Anung dan Rano Karno sehingga mereka dapat bersaing dengan paslon lainnya.
Daftar Pustaka
Dwi Erianto, "Pramono Anung, Pramono Anung dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sekretaris Kabinet pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019--2024. Politikus senior PDI-P ini dipilih kembali untuk kedua kalinya setelah sebelumnya dinilai presiden berhasil memimpin manajerial kabinet di periode pertama, 2015--2019" Kompas, 25 November 2020, h. 1.
Rano Karno, Rano Karno: Si Doel halaman. 149-150.