Saya baru ingat, teman saya sesama "pejuang mahar" ternyata pernah cerita. Pegadaian Tabungan Emas itu jelas mutu emasnya, pokoknya jaminan emas 24 karat. Masa iya cinta kita yang tulus dan suci, harus dinodai dengan emas kawe alias emas palsu.
Kalau menyimpan emas biasanya dihantui kekuatiran hilang apalagi daerah yang rawan bencana seperti Aceh yang pernah dilanda tsunami. Saya merasakan sendiri bagaimana dahsyatnya ombak dan kerusakan yang kami alami langsung. Jika di Pegadaian Tabungan Emas, keamanan aset emas kita terjamin, paling tidak jika ada bencana-- Force majeure kita ngak merasa kuatir sekali .Â
Investasi bisa diawali dari nominal "receh". Dan emasnya juga bisa dicetak menjadi emas batangan atau ditukarkan dengan perhiasan. Kalau merasa sayang untuk menjual tunai, masih ada alternatif digadai saja, nanti bisa ditebus kembali tanpa kuatir asetnya hiilang.
Mengapa jenis tabungan ini bisa disebut diawali dari nominal "receh", karena beli emasnya bisa dimulai dari 0,01 gram. Kalau ada urusan penting, emas bisa ditransfer ke sesama pemilik rekening Tabungan Emas. Biaya pengelolaan rekening terjangkau, hanya Rp30.000 per tahun dan dari genggaman, transaksi daring tersedia melalui Pegadaian Digital atau di kantor cabang Pegadaian.
Menurut teman saya sewaktu membuka rekening, juga tidak ribet. Mau datang ke kantor offlinenya langsung juga bisa, isi formulir dan cukup sediakan syaratnya; fotokopi KTP, bayar biaya admin Rp 10.000, biaya pengelolaan rekening Rp 30.000 dan biaya materai Rp 10.000. Terus beli emas batangan dengan berat minimal 0.01 gram, tandatangan, dan sudah resmi jadi nasabah pemilik buku Tabungan Emas.
Saya kan gen Z "generasi rebahan"? Baiklah untuk jenis generasi rebahan pun prosedurnya juga nggak kalah mudah. Boleh dari kafe sambil santai, berbaring di sofa empuk atau saat rehat jalan-jalan di Mall.Â
Download dan login aplikasi Pegadaian Digital. Pilih menu buka Tabungan Emas pada menu utama. Input data diri dan pilih cabang lokasi pembukaan rekening. Pilih metode pembayaran. Lakukan pembelian emas sebesar Rp 50.000 dan lakukan pembayaran sesuai petunjuk. Dan ahai!!, rekening langsung aktif dan buku tabungan kapan ada waktu tinggal mampir diambil di cabang tempat pendaftaran.
Dengan cara mudah dan pembayaran yang semurah itu, "jalan emas" menuju pelaminan bukan sekedar utopia dan impian kosong, tapi ini nyata bro!.
Tapi kalau kita memang sudah merasa lebih mapan dan siap, tidak ada salahnya pilih produk Pegadaian Cicil Emas, jenis investasi  alternatif yang juga likuid, alias gampang cair jika dibutuhkan. Bisa langsung pilih emas batangan dengan cara pembelian tunai, atau angsuran. Setor saja uang muka mulai dari 10% sampai dengan 90% dari nilai logam emas yang kita pilih. Soal ukuran boleh pilih beratnya, mau yang 5 gram atau mau yang 1 kilogram. Jangka waktu angsuran atau tenor pembayaran bisa dipilih mulai dari 3 bulan sampai 3 tahun atau 36 bulan.
Jika kita sudah familiar dengan urusan asuransi, ada pilihan Cicil Emas dengan Asuransi  atau EmasKu. Untuk perseorangan Mendapat perlindungan asuransi kecelakaan diri, meninggal dunia dan cacat tetap dengan nilai pertanggungan hingga Rp 30 juta. Jangka waktu tetap 12 bulan dan seperti biasa untuk berat investasi emasnya bisa dipilih antara 1, 5, 10 dan 25 gr. Jangan lupa setor uang Muka  20% dan margin atau mu'nah pemeliharaan 1% x nilai pembiayaan per bulan  ditambah administrasi Rp 50.000 per transaksi .
Saya kira ini solusi yang menarik, apalagi seperti gembar-gembor Indonesia dengan target Generasi Emas di tahun 2045. Dari sekarang kita sudah bisa menyiapkan jalan kita masing-masing menuju arah yang lebih baik itu. Sudah ada cara cerdas untuk bisa mewujudkan punya emas, kenapa masih ragu mencobanya. Jika ada jalan mudah, mengapa harus cari jalan yang rumit?.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI