Mohon tunggu...
MUHAMMAD RIZKY NABILLA RAHFAL
MUHAMMAD RIZKY NABILLA RAHFAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - TARUNA MUDA POLTEKIP ANGKATAN 55

MEMBACA ADALAH JEMBATAN ILMU

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Industri 4.0 Bidang Pendidikan dan Ekonomi di Indonesia hingga Pasca Pandemi Covid-19

28 April 2021   16:57 Diperbarui: 28 April 2021   17:12 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"PSBB tidak dicabut, tapi kita harus memiliki sebuah tatanan kehidupan baru (new normal) untuk bisa berdampingan dengan Covid-19. Artinya, kehidupan maasyarakat berjalan. Tapi kita juga harus bisa menghindari diri dari Covid-19, dengan cara cuci tangan setelah beraktivitas, jaga jarak yang aman, dan pakai masker."

Dari pemberlakuan new normal tesebut hingga saat ini belum ada penjelasan atau kepastian kapan pandemi akan berakhir. Dengan berdasarkan pemberitahuan tersebut bisa menjadi dorongan motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas sistem niaga yang dilakukannya dan pada akhirnya bahkan ketika pandemi sudah berakhir kemungkinan besar sistem yang sudah ada akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan terus tetap dikembangkan. Saya ambil contoh dalam bidang ekonomi  dan kewirausahaan sistem yang nantinya akan terus berjalan meskipun pandemi usai adalah e-comerce. Angka peningkatan sektor e-commerce mencapai 26% dari rata-rata bulanan tahun 2019, peningkatan transaksi yang semula rata-rata 3,1 juta menjadi 4,8 juta perhari, dan pengguna belanja online yang pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 12 juta pengguna Saragih (dalam Rahmadiyanti, Pusparini, Vaddhanti & Arnevilia, 2020). Angka tersebut memiliki kemungkinan besar akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Namun harus kita perhatikan kedepannya bagaimana pola pemikiran masyarakat dalam menghadapi pandemic kali ini. Seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak dari masyarakat yang belum bisa move on dari proses niaga tradisional ke proses ekonomi kewirausahaan sesuai dengan revolusi industri 4.0. Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan dikelilingi perairan antar pulaunya merupakan salah satu pendorong yang untuk proses niaga berjalan sempurna dengan berbagai aplikasi belanja online dan di sisi lain juga menjadi salah satu penghambat. Dapat dikatakan sebagai penghambat itu sendiri dikarenakan beberapa daerah pribumi yang jarang terakses oleh pemerintahan pusat sebagai pusat revolusi industri negara itu sendiri sehingga upaya revolusi industri suatu negara tidak dapat merata dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

  • Solusi Pemerintah Demi Terselenggaranya Revolusi Industri 4.0 di Indonesia Pada Masa Pandemi dan Pasca Pandemi Covid-19 di Indonesia

Untuk meningkatkan terselenggaranya revolusi industri 4.0 di Indonesia diperlukan adanya pengenalan yang dilakukan oleh pemerintah pada lapisan masyarakat. Ketidak tahuan masyarakat merupakan salah satu faktor yang menghambat terselenggaranya revolusi industri di Indonesia. Dengan mengetahui keuntungan dan kerugian yang ada, akan memberi jalan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam terselenggaranya revolusi industri ini.

Sudah kita ketahui bersama bahwa setiap terjadi perubahan teknologi dari masa ke masa selalu membawa dampak baik postif maupun negatif (Sawitri, 2019). Dampak positifnya, yaitu: 1) mempunyai potensi memberdayakan individu dan masyarakat dalam upaya menciptakan berbagai peluang baru bagi ekonomi, sosial, maupun upaya pengembangan diri pribadi; 2) kegiatan perindustrian dipermudah; 3) data dan fasilitas produksi yang lebih terjamin keamanannya; 4) pekerjaan konsisten yang dihasilkan oleh komputer dan kemungkinan human error semakin berkurang; 5) hasil untuk banyak bisnis akan meningkatkan pendapatan dan harga pasar; dan 6) sistem yang lebih canggih meungkinkan semuanya dapat terkontrol dan dikendalikan secara realtime (tepat waktu).

Adapun kerugiannya, sebagai berikut: 1) berkurangnya tenaga manusia dalam proses industri; 2) isu tentang sistem keamanan data meningkat dan semakin banyaknya akses ke sistem; 3) isu privasi tentang produksi dan kepemilikan; dan 4) walaupun sudah menggunakan kecerdasan AI tetap memerlukan kontrol ketat pada proses produksi. Dampak positif dan negatif tersebut bersifat relatif sehingga tergantung cara masyarakat di suatu daerah menyikapi hal tersebut.

Untuk menghadapi era revolusi industri keempat ini, sektor industri nasional perlu banyak mengalami pembenahan terutama dalam aspek penguasaan teknologi. Masyarakat harus mulai belajar terkait penguasaan teknologi sebagai kunci penentu daya saing itu sendiri. Dalam menopang pembangunan sistem industri 4.0, setidaknya terdapat lima teknologi utama yang menopangnya (Satya, 2018), yaitu internet of things; artificial intelligence; human-machine interface; robotik dan sensor; serta teknologi 3D printing.

Terdapat juga Inovasi teknologi terbaru pada sistem teknologi informasi dan komunikasi, jaringan, cloud computing, big data, virtualisasi merupakan beberapa contoh aspek yang memiliki peranan penting dalam kesukesan tercapainya revolusi industri (Kusnandar, 2019). Oleh sebab iu, upaya yang harusnya kita lakukan adalah dengan cara mempersiapkan diri dengan meningkatkan kompetensi pada bidang teknologi digital adalah suatu keniscayaan dan suatu keharusan. Selain itu secara psikis juga harus dipersiapkan seperti ketahanan, kesiapan mental, beradaptasi, berpikir kritis dan kemampuan inovasi.

  • Kesimpulan

Revolusi industri 4.0 yang merupakan upaya global dalam meningkatkan kemajuan teknologi dalam segala bidang. Indonesia juga turut serta mengikuti revolusi tesebut, seperti halnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kewirausahaan. Terselenggaranya revolusi tersebut sudah semestinya mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh.

Pandemi Covid-19 yang terjadi secara merata juga berdampak pada sistem pemerintahan di Indonesia. Kegiatan belajar mengajar dan kegiatan ekonomi kewirausahaan merupakan pembahasan yang menarik jika disangkut-pautkan dengan dampak Covid-19 tersebut. Harus ada upaya lebih dari pemerintah untuk menjaga kestabilan sistem pendidikan dan ekonomi kewirausahaan.

Pada masa pandemi ini banyak sekali teknologi baru atau lama yang marak digunakan kembali. Dalam kegiatan belajar mengajar kita bisa memanfaatkan aplikasi zoom, google classroom, google meet, dan lain sebagainya untuk menunjang proses pendidikan tidak menutup kemungkinan setelah pandemi berakhir aplikasi tersebut tetap bisa digunakan. Dulu ketika seseorang tidak menghadiri kelas karena sakit maka orang tersebut akan ketinggalan materi kelas yang disampaikan langsung oleh pengajar, namun saat ini ketika seseorang sakit atau bahkan dalam perjalanan mereka tetap dapat mengikuti pelajaran dengan aplikasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun