Berbeda dengan ketosis, yang mana terdapat keton dalam tubuh sehingga lemak menjadi sumber energi utama, ketoasidosis merupakan komplikasi dari diabetes milletus. Hal ini disebabkan oleh kadar keton dan gula darah yang sudah melewati batas wajar.[2]
Mengalami beberapa keluhan pada masa awal melakukan diet keto merupakan hal yang wajar. Keluhan ini dikenal sebagai "keto-flu", yang merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan oleh tubuh selama masa penyesuaian. Keluhan-keluhan yang mungkin timbul adalah tubuh yang mulai merasa lemah dan gelisah.Â
Selain itu, perut akan seing merasa mual dan lapar. Kedua hal ini dapat menyebabkan kesulitan individu dalam berkonsentasi serta kesulitan untuk tidur. Oleh sebab itu, kita perlu mempertimbangkan seluruh manfaat dan juga risiko yang didapat saat menjalani diet keto sebelum kita memutuskan untuk mencobanya.[3]
Referensi:
1. Mawer R. The ketogenic diet: a detailed beginner'suide to keto. Heatlhline. 2018 July 30; [cited 2019 Aug 16].
Available from: https://www.healthline.com/nutrition/ketogenic-diet-101
2. Eur J Clin Nutr. Beyond weight loss: a review of the therapeutic uses of very-low-carbohydrate (ketogenic) diets [Internet]. 2013 Aug [cited 2019 Aug 16]; 67(8): 789--796
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3826507/
3. Masood W,Uppaluri KR. Ketogenic diet [Internet]. NCBI; [updated 2019 March 21; cited 2019 Aug 16].
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499830/