Mohon tunggu...
Nabila Syahputri
Nabila Syahputri Mohon Tunggu... Lainnya - Maba

hoot hoot

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Pandemi

17 Desember 2020   20:46 Diperbarui: 18 Desember 2020   07:26 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat berpikir bahwa dominasi penggunaan istilah-istilah asing dalam bermedia massa merupakan hal tidak perlu dikhawatirkan. Padahal seharusnya, masyarakat lebih mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia di media massa. 

Ketiga, masyarakat Indonesia masih banyak yang menyepelekan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dianggap 'tidak penting' oleh beberapa orang. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap pembelajaran bahasa asing seperti Bahasa Inggris lebih penting. Hal inilah yang menyebabkan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tidak memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tidak terkecuali para jurnalis yang menulis berita terkait virus korona di media massa.

Sejatinya, media memiliki peran untuk menunjukkan pentingnya penggunaan dan pengutamaan Bahasa Indonesia dalam pemberitaan virus korona yang menjadi sorotan nasional dan internasional serta sering diakses oleh masyarakat. Media merupakan sarana yang paling efisien untuk menyampaikan berita sebab media dapat menjangkau atau dapat diakses dengan cepat oleh banyak orang di berbagai daerah dalam waktu yang bersamaan. Media juga turut andil dalam mempengaruhi dan membentuk pandangan masyarakat. 

Salah satunya pandangan masyarakat terhadap penggunaan Bahasa Indonesia terhadap topik yang hampir setiap hari selalu dibicarakan, yakni pandemi virus korona. Seorang jurnalis yang bertugas meliput berita di lapangan, sudah selayaknya memiliki perhatian dan kesadaran penuh untuk selalu mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebab, jurnalis dan media tidak hanya melaporkan peristiwa terkini, namun juga secara tidak langsung mengedukasi masyarakat melalui penggunaan bahasa yang mereka pilih. Oleh sebab itu, penting bagi seorang jurnalis untuk memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Tidak hanya itu, pemerintah harus bisa membangun komunikasi untuk memberikan edukasi terkait penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pemberitaan terkait virus korona melalui badan khusus, misalnya Balai Bahasa. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi istilah-istilah asing yang digunakan terkait virus korona guna meminimalisir kebingungan masyarakat serta meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penyampaian iinformasi di antara masyarakat. Sebab, tidak semua masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan, mengerti istilah-istilah asing yang digunakan dalam pemberitaan terkait virus korona. 

Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan istilah-istilah asing yang sering digunakan dalam pemberitaan terkait virus korona ke dalam Bahasa Indonesia. Pengawasan terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pemberitaan terkait virus korona juga dapat dilakukan jika dibutuhkan. 

Pengawasan ini bertujuan agar dapat mengontrol penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh masyarakat ataupun jurnalis yang menulis pemberitaan terkait virus korona. Selain itu, tidak ada salahnya memberikan apresiasi secara formal ataupun non-formal kepada media atau masyarakat yang memiliki komitmen mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan lebih termotivasi untuk mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Penumbuhan kesadaran akan pentingnya mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan. Kesadaran akan pentingnya mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ini harus ditumbuhkan dan ditanamkan dalam hati setiap masyarakat Indonesia sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan penggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak kecil. 

Dengan melaksanakan hal tersebut, seorang individu akan terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta kesadaran akan mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar akan tertanam dalam dirinya. Selain itu, sosialisasi akan pentingnya pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah juga dapat dilakukan. 

Sosialisasi ini bertujuan agar para murid sadar akan pentingnya mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tidak ada murid yang menyepelekan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Penyelenggaraan lomba-lomba seperti lomba membaca puisi, lomba berpidato Bahasa Indonesia, lomba membaca cerpen, dan sebagainya pada saat Pekan Bahasa dan Sastra dapat menumbuhkan tekad dan semangat para peserta lomba akan komitmen dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebagai masyarakat Indonesia, sudah menjadi tugas kita untuk menjunjung tinggi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selayaknya teks sumpah pemuda yang berbunyi "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun