Mohon tunggu...
nabila nurjihan
nabila nurjihan Mohon Tunggu... Mahasiswa

bercerita sesuai dengan isi pikiran yang tak tentu ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seren, Bintang Terakhir Orion

13 Oktober 2025   11:35 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Secangkir kopi panas sudah mulai dingin. Sudah dua jam perempuan ber-heels hitam duduk di cafe bernuasa autentik ini. Di temani dengan hujan yang tak kian berhenti, sekarang masih menyisakan rintik-rintik kecil di luar sana.

Indahnya kota Edinburgh membuat siapa saja yang singgah di kota ini akan nyaman lama berada disini. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30, ia buru-buru memasukkan barang-barang yang ada di meja dengan tak lupa menghabiskan sisa kopi yang sudah dingin itu. berjalan dengan cepat dan saat sudah sampai pintu keluar, tak lupa ia membuka payung yang sudah ia simpan di depan pintu cafe tersebut.

Gerimis kecil di Victoria Street, dimana orang-orang menyebutnya kota ini adalah kota tua dengan banyak tempat-tempat untik dan cantik, perempuan dengan payung putih dan berjalan memakai heels nya yang berjalan dengan mengejar waktu. 

Menunggu lampu merah dengan melirik waktu yang kian terus berjalan, tiba-tiba saja.

"Hey!!"

Seseorang menepuk pundak nya. Melirik dengan cepat ke arah sisinya, terlihat lelaki dengan pakaian Coat berwarna coklatnya dan sepatu Pantofel hitamnya. Lalu ia melepaskan earphone yang digunakannya.

"Buku mu tertinggal di cafe, dari tadi aku panggil ternyata kamu pake earphone"

Senyum indah dari lelaki tinggi, perparas putih dan mata berwarna hitam dengan lesung di kanan-kiri pipinya.

"ahh,,, iyaa terimakasih. maaf sudah merepotkan" 

"tidak apa" ucapnya dengan senyum manisnya.

"tapi kamuu... jadi kehujanan" ia langsung memberikan payung yang digunakan nya kepada lelaki tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun