Mohon tunggu...
Nabilalr
Nabilalr Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pembelajar Omnivora. Menulis sebagai tanda pernah 'ada', pernah 'merasa', dan pernah disebuah 'titik'.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Hilang di Tengah Kita (?)

30 April 2020   20:43 Diperbarui: 30 April 2020   21:11 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankah aku justru bisa membantu mama memasak untuk menu berbuka setiap hari? Juga tidak ada lagi sholat maghrib yang kejar kejaran dengan isya. Aku bisa lebih khusyu sholat teraweh dengan Papa dan Mama dirumah saja. Juga, berbagi dengan sesama ketika dunia sedang tidak baik baik saja. Ah, hal hal sederhana yang aku bahkan sudah lupa rasanya.

"Kak Ayu, kok melamun lagi? Ikannya mau di goreng atau di bakar nih?" Suara Mama kembali memecah lamunanku.

"Ehm, aku yang masak aja mah." Jawabku singkat lalu segera beranjak dari kursi ruang tamu menuju dapur.

Setidaknya aku sadar jika ramadhan dirumah saja tidak berarti kebosanan akan melanda. Bukankah esensi ramadhan adalah membuat kita menjadi lebih bertaqwa? Agar siap menjadi orang yang lebih baik saat Hari raya nanti. Bukan sekedar mengganti baju dengan yang baru saja.

Ketika dunia sedang sakit, pada akhirnya aku tahu jika keluarga dan rumah adalah tempat yang akan melindungi dan membuatmu tetap aman dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun