Mohon tunggu...
Nabilah Amarilys
Nabilah Amarilys Mohon Tunggu... Mahasiswa - Peserta KKN Tematik Undip 2022/2023

Publikasi khusus mahasiswa peserta KKN Tematik Universitas Diponegoro 2022/2023 Dosen Pembimbing: Ir. R T D Wisnu Broto, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keluhkan Penumpukan Sampah, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Ajak Warga Ubah Sampah Menjadi Bisnis Menguntungkan!

4 Maret 2022   12:21 Diperbarui: 4 Maret 2022   12:24 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jabungan, Banyumanik (22/02) Persoalan pengelolaan sampah sudah bukan merupakan hal baru untuk dihadapi. Secara nasional, menurut statistik, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020 dengan prosentase sebanyak 37,2% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga. Jika dilihat kondisi per daerah, permasalahan serius terjadi secara spesifik di Wilayah Kelurahaan Jabungan, Banyumanik, Semarang dimana terdapat tumpukan sampah yang tak kunjung terurai.

Problematika lingkungan utama yang cukup sulit untuk diselesaikan secara serius ini didukung oleh beberapa faktor, yakni sulitnya akses infrastruktur guna pengambilan sampah oleh pemerintah setempat serta kurangnya edukasi pemilahan sampah. Kondisi ini menjadikan keadaan semakin mengkhawatirkan sehingga berpotensi besar mencemari tempat tinggal masyarakat setempat.

Perlunya tindakan dan inovasi terbaru guna membantu penguraian sampah menjadikan mahasiswa KKN Tematik UNDIP menggelar program guna pemberdayaan masyarakat Kelurahan Jabungan, Banyumanik. Mengetahui adanya keluhan dan permasalahan tersebut, maka partisipasi aktif masyarakat rumah tangga dalam permasalahan limbah juga turut dibutuhkan.

Didorong oleh adanya keluhan serta permintaan masyarakat sekitar untuk menanggulangi permasalahan penguraian sampah, mahasiswa KKN Tematik UNDIP hadir untuk menyelenggarakan program Pembuatan Sistem Manajemen Olahan Beserta Branding Hermetia Illucens (Black Soldier Fly) sebagai solusi inovasi terbaru manajemen pengelolaan sampah. 

Pengolahan Limbah menggunakan Black Soldier Fly dinilai mampu mengurai sampah organic dengan prosentase hingga 80% dengan bantuan larva maggot lalat BSF sebagai agen bio dekompositor.

Kegiatan Sosialisasi Program Kerja Bersama Warga Sumber: Dokpri
Kegiatan Sosialisasi Program Kerja Bersama Warga Sumber: Dokpri

Pemantauan Telur Black Soldier Fly (BSF) Sumber: Dokpri
Pemantauan Telur Black Soldier Fly (BSF) Sumber: Dokpri
Tak hanya berlaku sebagai agen pengurai, larva maggot BSF juga bersifat multiguna. Tidak sekedar larva biasa, larva maggot mampu digunakan sebagai pakan hewan lain yang berisi nutrisi penuh protein dan berguna pula sebagai pupuk organic yang dikenal kaya akan manfaaatnya sehingga tanaman atau buah yang dihasilkan akan berkualitas organik.

Pemantauan Biopon Maggot Sumber: Dokpri
Pemantauan Biopon Maggot Sumber: Dokpri
Merujuk pada manfaat yang tersedia, mahasiswi UNDIP tidak hanya memberikan pelatihan penguraian sampah ramah lingkungan dengan bantuan larva maggot, namun juga pelatihan pemasaran menggunakan media sosial Instagram dan penulisan teknik copywriting yang diharapkan menghasilkan  potensi daya saing kuat dalam berbisnis larva maggot.

Maggot memiliki manfaat tinggi sarat akan keuntungan yang dapat dicoba oleh masyarakat secara bebas, mudah dan praktis. Beberapa pelatihan pun dilakukan untuk mendongkrak kemampuan masyarakat memasarkan larva maggot, diantaranya pelatihan pembuatan konten Instagram terencana dan teknik penulisan konten menarik.

 

Bentuk Pengelolaan Konten Sosial Media @Ohmaggood.id Sumber: Dokpri
Bentuk Pengelolaan Konten Sosial Media @Ohmaggood.id Sumber: Dokpri
Hal ini tidak tanpa alasan, mengingat pentingnya edukasi yang diberikan mampu membawa masyarakat untuk mengembangkan bisnis terbaru yang menguntungkan serta sebagai wujud pelestarian lingkungan dengan terurainya sampah secara berkala.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga membantu masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan kerja bakti secara berkala dan rutin di setiap akhir minggu. Sehingga, dapat terciptanya lingkungan yang bersih dan griya sampah yang apik dapat meminimalisir adanya pemicu penyakit seperti demam berdarah merujuk pada musim pancaroba yang saat ini sedang berlangsung.

Kerja Bakti Bersama Warga Sumber: Dokpri
Kerja Bakti Bersama Warga Sumber: Dokpri
Sebagai luaran terakhir, mahasiswa melakukan kegiatan akhir, yakni sosialisasi pengelolaan maggot melalui manajemen sumber daya alam agar mampu memaksimalkan output hasil maggot yang dapat dijual. Sosialisasi dilakukan dari segi produksi, team management, pemasaran, serta penggunaan alat penunjang.

Pada saat ini masyarakat RW 06 Wilayah Kelurahan Jabungan  sudah memiliki solusi inovatif yang memungkinkan untuk terus dilakukan sebagai upaya ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurai sampah organik menjadi mutiara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun