Mohon tunggu...
NABILA AZIZAH
NABILA AZIZAH Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi UIN Malang jurusan PGMI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesut Mahakam: Satwa Endemik Kalimantan Timur Yang Hampir Punah

7 Oktober 2025   10:39 Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pesut Mahakam. Sumber: KALTIM POST

Pesut Mahakam adalah mamalia air sejenis lumba-lumba yang hidup di air tawar. Satwa ini hanya dapat ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, sehingga disebut sebagai satwa endemik. Keberadaannya yang unik menjadikan pesut sebagai salah satu simbol kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur, sekaligus indikator kesehatan lingkungan perairan sungai tersebut.

Berbeda dengan lumba-lumba laut pada umumnya yang memiliki moncong panjang dan runcing, pesut Mahakam memiliki kepala bulat tanpa moncong. Bentuk tubuhnya cenderung tambun dengan warna abu-abu keperakan, serta sirip punggung kecil di bagian tengah tubuhnya. Ciri khas inilah yang sering membuat orang tidak langsung mengenali pesut sebagai bagian dari keluarga lumba-lumba.

Populasi pesut Mahakam kini semakin menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan beberapa penelitian, dilaporkan bahwa populasi pesut Mahakam saat ini hanya tinggal sekitar 80 ekor. International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan pesut Mahakam ke dalam daftar critically endangered (sangat terancam punah) dan masuk dalam Appendix I pada CITES. . Penurunan populasi ini disebabkan oleh berbagai faktor yang sebagian besar terkait dengan aktivitas manusia di sekitar sungai.

Ancaman terhadap Pesut Mahakam

Ada tiga ancaman utama yang menjadi penyebab menurunnya populasi pesut Mahakam, yaitu pencemaran sungai, aktivitas manusia, dan kerusakan habitat.

Pertama, pencemaran sungai menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup pesut. Limbah dari aktivitas pertambangan batu bara, perkebunan kelapa sawit, serta berbagai industri di sekitar Sungai Mahakam mencemari air dan mengurangi sumber makanan alami pesut. Ikan-ikan kecil yang menjadi makanan utamanya berkurang, sementara kualitas air yang menurun dapat mengganggu kesehatan dan sistem pernapasan pesut.

Kedua, aktivitas manusia di sungai semakin meningkat. Lalu lintas kapal yang padat menimbulkan kebisingan dan gelombang air yang dapat mengganggu navigasi pesut. Selain itu, penggunaan bom ikan dan alat tangkap yang berbahaya juga dapat melukai atau bahkan membunuh pesut secara langsung. Dalam beberapa kasus, pesut ditemukan mati karena terluka atau tersangkut jaring nelayan.

Ketiga, kerusakan habitat juga menjadi ancaman serius. Lingkungan di sekitar Sungai Mahakam terus mengalami degradasi akibat pembukaan lahan dan perubahan aliran sungai. Anak-anak sungai seperti  Sungai Belayan dan Kedang Rantau yang dahulu menjadi wilayah jelajah pesut kini semakin rusak dan dangkal. Akibatnya, ruang hidup pesut semakin sempit dan sumber makanannya semakin menipis.

Solusi untuk Menghindari Kepunahan

Meski menghadapi berbagai ancaman, upaya pelestarian pesut Mahakam terus dilakukan. Ada tiga langkah utama yang dapat menjadi solusi untuk mencegah kepunahan spesies langka ini, yaitu perlindungan habitat dan hukum, monitoring dan penelitian, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Langkah pertama adalah perlindungan habitat dan hukum. Sungai Mahakam harus dijaga kelestariannya dengan cara membatasi kegiatan yang mencemari air dan merusak lingkungan. Pemerintah bersama lembaga konservasi perlu menerapkan aturan yang tegas mengenai larangan perburuan dan aktivitas yang membahayakan pesut. Perlindungan kawasan habitat pesut menjadi kunci agar populasi ini dapat terus bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun