Langkah kedua adalah monitoring dan penelitian. Pemantauan populasi pesut perlu dilakukan secara berkala untuk mengetahui jumlah, kesehatan, dan perilaku mereka. Penelitian tentang pola hidup dan ekologi pesut juga penting untuk menentukan strategi konservasi yang lebih efektif di masa depan. Dengan data yang akurat, upaya pelestarian dapat lebih tepat sasaran.
Langkah ketiga yaitu edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat lokal, terutama yang tinggal di sekitar Sungai Mahakam, perlu dilibatkan dalam menjaga kelestarian pesut dan sungai. Melalui edukasi lingkungan, warga dapat memahami pentingnya menjaga habitat alami pesut dan bagaimana ekowisata berbasis alam bisa menjadi sumber ekonomi baru yang ramah lingkungan.
Dampak Kepunahan Pesut Mahakam
Kepunahan pesut Mahakam tidak hanya berdampak pada hilangnya satu spesies satwa, tetapi juga membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari segi ekonomi, sosial, hingga lingkungan.
Dari sisi ekonomi, hilangnya pesut Mahakam akan mengurangi potensi ekowisata di daerah tersebut. Keberadaan pesut selama ini menjadi daya tarik wisata sungai yang mampu memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Jika pesut benar-benar punah, masyarakat akan kehilangan salah satu sumber ekonomi dari sektor pariwisata.
Dari sisi sosial, kepunahan pesut berarti hilangnya bagian dari identitas budaya lokal. Pesut Mahakam bukan hanya hewan, tetapi juga simbol dan kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur. Banyak cerita rakyat dan tradisi yang tumbuh di sekitar keberadaan pesut. Hilangnya pesut berarti hilangnya salah satu warisan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat setempat.
Sementara dari sisi lingkungan, pesut Mahakam memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sungai. Sebagai pemangsa ikan-ikan kecil, pesut membantu mengatur rantai makanan di perairan Mahakam. Jika pesut punah, keseimbangan ekosistem dapat terganggu dan menyebabkan perubahan pada populasi ikan serta kualitas lingkungan sungai secara keseluruhan.
Pesut Mahakam adalah warisan alam yang tak ternilai. Ia bukan sekadar hewan langka, tetapi juga bagian penting dari kehidupan masyarakat Kalimantan Timur dan penanda keseimbangan alam di Sungai Mahakam. Ancaman terhadap keberadaannya mencerminkan bagaimana aktivitas manusia dapat berdampak luas pada lingkungan.
Upaya pelestarian pesut Mahakam memerlukan kerja sama dari berbagai pihak --- pemerintah, lembaga konservasi, akademisi, dan terutama masyarakat lokal. Dengan menjaga sungai tetap bersih, mengurangi pencemaran, dan melindungi habitat alaminya, kita turut menjaga masa depan pesut dan keseimbangan ekosistem sungai.
Melestarikan pesut Mahakam bukan hanya tentang menyelamatkan satu spesies, tetapi juga tentang menyelamatkan lingkungan dan kehidupan manusia yang bergantung padanya. Sudah seharusnya kita menjaga pesut Mahakam, agar anak cucu kita masih dapat menyaksikan keindahan dan keunikan lumba-lumba sungai yang menjadi kebanggaan Indonesia ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI