Mindset Transformatif & Jejak Intelektual Mahasiswa di Era Digital Kesehatan
Mindset transformatif: Berpikir upgrade diri.
Ciri gen z mindset transformatif: Growth mindset, melek digital tapi kritis, belajar lintas bidang, ga baper di kritik.
Jika tidak memiliki growth mindset akan takut mencoba dunia baru, takut keluar zona nyaman, minder, cemas khawatir berlebih.
Ciri growth mindset: Kegagalan sebagai kesempatan, berusaha lebih keras, kritik sebagai masukan positif, menghargai proses, percaya usaha konsisten membawa perkembangan.
Sektor utama dalam ekonomi digital: ikut komunitas/organisasi, cari mentor/inspirasi, rajin bikin karya kecil, ubah gagal jadi bahan belajar.
Jejak intelektual: Wawasan digital & karya yang ditinggalkan selama jadi mahasiswa. contohnya: Tulisan, jurnal, konten edukatif, debat ilmiah.
Pentingnya intelektual transformatif: Bekal karier, ngebedain mahasisa biasa vs luar biasa, membuat kampus UNISA lebih dikenal.
Literasi digital=super power gen z
Akses info kesehatan cepat, validasi, promosi kesehatan digital, amanin data pasien.
Era revolusi 4.0 & society 5.0
Revolusi 4.0: Digitalisasi, AI, big data
Society 5.0: Teknologi kemanusiaan
Tantangan gen z di kesehatan: Banjir informasi, persaingan global, pressure.
Etika Tenaga Kesehatan di Era Digital sebagai Agent of Influence
Era digital: Semua orang bisa posting
Tenaga kesehatan: Orang biasa
Menjaga etika digital: Menjaga masa depan profesi
Autonomy(otonomi)
Makna klasik: Menghormati hak pasien membuat keputusan.
Era digital: Jangan paksa pasien/keluarga ikut konten kita.
Beneficence (berbuat baik)
Makna klasik: Selalu bertindak kebaikan ke pasien.
Era digital: Konten yang bermanfaat
Non-maleficence( tidak membahayakan)
Makna klasik: Jangan membahayakan pasien.
Era digital: Jangan upload informasi yang membuat salah paham.
Justice (keadilan)
Makna klasik: Perlakuan adil
Era digital: Semua masyarakat mempunyai hak
Fidelity (Kesetiaan/Menjaga janji)
Makna klasik: Menepati janji
Era Digital: Jaga konsisten identitas
Kejujuran
Makna klasik: Menyampaikan kebeneran
Era digital: Jangan sebar hoaks
Content creator: Bikin konten diliat sisi kreativitas dan manfaat.
Influencer: Dampak, bukan cuma konten tapi buat orang percaya.
Potensi positif influence: Edukasi cepat, luas, dan murah. Advocacy isu publik. Personal branding positif.
Potensi negatif influence: Misinformasi, eksploitasi pasien atau kasus, batas kabur antara professional dan hiburan.
Tabtangan dan dilema etis:
Informasi medis valid vs hoaks, edukasi vs komersialisasi, privasi pasien.
Prinsip influence yang etis: saring sebelum sharing, pisahkan ruang pribadi dan professional, gunakan bahasa mudah, ingat kode etik dan hukum, fokus pada impact positif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI