Mohon tunggu...
nabila aulia
nabila aulia Mohon Tunggu... -

ig : bilauliah Jakarta-Lampung, IDN

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bisikan Hati Perempuan yang Diceritakan, "Perempuan Penggenggam Rindu"

22 Februari 2018   13:17 Diperbarui: 22 Februari 2018   13:24 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Perempuan yang hidup penuh dengan luka, tahu betul bagaimana rasanya berjuang untuk merasa bahagia. Tenanglah, kalian akan baik baik saja" (halaman 3). Dari kutipan tersebut bisa kita simpulkan bahwa sosok 'aku' dalam karya tulis indah tersebut memiliki sifat yang sabar dan penuh dengan motivasi yang membuat wanita yang membaca menjadi optimis kembali.

"Percayalah... jodoh bukan perihal itu semua. Jodoh bukan perihal sebaik apa Ia dalam kacamatamu, kacamata manusia. Jodoh bukan perihal seunggul apa Ia dibandingkan calon yang lain. Pun, bukan perihal menjadi pemenang dari siapa pun yang kau "adu"" (halaman 8). dari sepenggal kalimat yang ada di halaman tersebut kita bisa mengetahui sosok 'aku' di novel ini sangatlah optimis dan dewasa. Pada halaman tersebut, disebutkan mengenai jodoh, dan itu berarti sosok 'aku' sudah memiliki usia yang matang karena Ia memiliki pikiran tentang jodoh. 

"Dan memantaskan diri adalah bukan merendahkan diri sendiri. Memantaskan diri adalah mengajak meperbaiki diri sendiri. Memantaskan diri sendiri adalah mengajak serta Ia menuju perbaikan bersama. Bukan melemah, bukan merendah, bukan jadi mundur satu langkah. Bukan." (halaman 22). Sosok 'aku' juga sudah mempersiapkan dirinya untuk jodohnya supaya Ia mendapatkan jodoh yang Ia mau.

Seperti yang kita ketahui sosok perempuan adalah makhluk Tuhan yang ingin dipahami, karena hanya sedikit kaum leki laki yang mengerti kaum perempuan, terutama soal hati. "maka bagiku, mencintai pasangan itu sederhana. Bila kau ingin dimengerti, mengertilah. Mari saling memahami. Karena bersamamu, aku tidak ingin menang sendiri" (halaman 33). Dari kalimat tersebut, sosok 'aku' adalah sosok yang ingin dipahami dan Ia belajar memahami sosok laki laki.

Tak hanya itu saja. Novel ini memiliki latar belakang agama yang sangat kuat. "jangan berhenti percaya pada ketetapan-Nya. Karena saat ini pun aku sedang mencoba." (halaman 232). Bisa kita lihat di halaman tersebut, Sang pengarang terlihat menyelipkan pelajaran pelajaran tentang Tuhan.

Kelemahan dari novel ini adalah tidak ada nya cerita yang spesifik di dalam nya. Sehingga pembaca hanya membaca cerita yang umum dan untuk membacanya harus terpenggal penggal karena cerita yang di sajikan bervariasi tetapi tidak lengkap. Apabila novel ini ditambahkan lagi dengan cerita sang penulis dengan spesifik akan menjadi lebih baik.

Keunggulan novel ini sangat banyak, seperti adanya motivasi motivasi yang diberikan sang penulis untuk memotivasi si pembaca. Selain motivasi motivasi, tak luput  si penulis tersebut memberikan sensasi tersendiri kepada si pembaca dengan cara menyajikan puisi puisi indah di setiap awal sub bab, sehingga si pembaca memiliki ketertarikan untuk membaca sangatlah tinggi.

Dari novel ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita dapatkan. Salah satunya yaitu menjadi wanita haruslah kuat. Kita boleh menangis tetapi kamu harus kuat menghadapi semua nya. Percaya kepada Nya dan tetap semangat membuat kita menjadi lebih baik daripada menangisi dan mengigat ngingat kejadian yang tak harus diingat lagi. 

Menjadi wanita haruslah berfikiran yang luas, jangan terlalu bergantung kepada pasangan, karena pada hakikatnya kita semua akan ditinggalkan bahkan meninggalkan. Saat ini yang harus kita lakukan adalah terus memperbaiki diri, bedoa kepada Nya, dan suatu saat nanti kita akan dipertemukan dengan seseorang yang tepat. Apabila saat ini kamu sedang terpuruk, percayalah bahwa akan ada pelangi setelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun