Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Makna Rasa Syukur dari Seorang Pencari Kerja

18 September 2022   06:00 Diperbarui: 18 September 2022   06:04 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Avi Richards on Unsplash   

Indonesia sudah berusia 77 tahun sejak diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejatinya bangsa kita lebih lama usianya. Sudah banyak budaya, maupun kebiasaan dari daerah masing-masing.

Bangsa kita begitu beragam individunya. Sangking beragamnya pengucapan nama makanan pun banyak perbedaannya. Seperti pengucapan martabak manis sebagian daerah sebutannya terang bulan, martabak bangka, kue Bandung dan lainnya. 

Ragam ini menjadi keunikan tersendiri namun, disisi lain cukup mengkhawatirkan. Banyak individu yang cukup tidak bisa menerima keragaman budaya sendiri. 

Aku yakin dari kita semua berharap hidup baik-baik saja namun, perbedaan di kehidupan tidak bisa terelakan. Perbedaan sudut pandang, cara hidup, kadang membuat jengah. 

Apa lagi saat individu tersebut sedang berada di fase yang tidak baik-baik saja. Aku pribadi pun saat ini sedang berada di fase tersebut. Ya saat ini sedang berada di persimpangan jalan kehidupan. Sedang berusaha mencari pekerjaan yang bisa membuatku bangga. Bagaimana rasanya di titik ini ? singkatnya aku jelaskan ialah rumit. Fokus ku mengarah ke pikiran gagal dan hal itu membuat hari-hari yang aku jalani tidak terasa utuh. Dan aku sadar itu merupakan hal yang salah. 

Aku yakin dari kita semua, berharap selalu bahagia tapi namanya hidup jalan kebahagiaan akan terasa sulit untuk dilewati, beberapa hari ini pun aku terkungkung oleh pikiran-pikiran yang membutakan hati. Dengan memikirkan hal yang tidak perlu membebani diri, membuat tidak fokus, membuat niat diri untuk bergerak malah, berhenti.

Setelah adanya pergolakan pikiran ini, ada hal yang baik ingin aku bagikan, yakni bersyukur.

Mungkin sederhana dan klise tapi, setelah beberapa kali untuk mencoba mensyukuri hal-hal kecil. Kemudian dilakukan secara terus menerus tidak habis pikir begitu banyaknya hal yang aku syukuri. Ternyata selama ini banyak hal yang diberikan oleh Maha Pencipta. Mensyukuri memiliki orang tua, mensyukuri bisa bangun pagi, sarapan, menikmati kopi, menikmati, udara pagi, menikmati segarnya mandi, dan masih banyak lagi.

Dengan memenuhi hal-hal yang patut disyukuri hati, dan pikiran akan terasa lega. Dan untukku itu membuat lebih tenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun