Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tukang Potong Rambut di Sekitar Kodam V Brawijaya Surabaya Mantap

17 Juni 2019   17:49 Diperbarui: 17 Juni 2019   17:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, saya diinfo oleh istri, bahwa istri, anak dan ibu mertua tidak ada di rumah, disebabkan ada acara halal bihalal dan juga pernikahaan teman. istri titip pesan agar potong rambut, disebabkan rambut sudah panjang dan tidak rapi, kebetulan saya adalah termasuk orang yang agak malas untuk menyisir rambut.

Setelah berdiskusi panjang dengan istri, akhirnya saya mengiyakan untuk potong rambut namun timbul kebingungan dalam hati dan pikiran disebabkan saya sekarang tinggal di rumah mertua. sebelumnya terbiasa potong rambut di sekitar rumah saya selama puluhan tahun, disebabkan cocok, sudah tahu model potongan rambut saya dan harga yang bersahabat.

Setelah berpikir panjang, saya teringat tempat potong rambut di sekitar kodam V brawijaya surabaya. seringkali jalan-jalan bersama istri di lapangan kodam v brawijaya, lapangan kodam v brawijaya pada malam hari digunakan untuk jualan pedagang kaki lima, makanan, tempat bermain bagi anak-anak, sehingga saya dan istri seringkali mencari makanan di lapangan kodam v brawijaya.

Setelah sholat maghrib di kantor, kemudian saya hidupkan motor dan menuju tempat potong rambut di sekitar lapangan kodam v brawijaya. setelah menemukan tempat potong rambut, saya pun memparkir motor di depan tempat potong rambut, dan sambil melihat banyak orang yang sudah antri potong rambut. ini adalah pertama kali, saya potong rambut di lapangan kodam v brawijaya jadi saya agak kikuk. jika saya potong rambut di sekitar rumah saya, agak jauh untuk kembali ke rumah mertua.

Akhirnya saya mengambil tempat duduk yang masih kosong dan sambil mengamati tukang potong rambut melaksanakan tugasnya. setelah 1 anak kecil dan 1 orang dewasa selesai dipotong, si tukang potong rambut pamit untuk kamar mandi, saya pun tertawa kecil bersama orang yang menunggu giliran untuk dipotong rambut. saya pun menonton sinetri di salah satu televisi swasta, setelah saya amati, sinetron kurang memiliki sifat untuk mendidik, saya pun beralih membaca koran yang disediakan di tempat potong, meskipun koran tersebut agak lama.

Setelah 15 menit berlalu tukang potong rambut selesai di kamar mandi dan menjalankan tugasnya kembali, saya pun mengamati kelincahaan tangan si tukang potong rambut dalam menjalankan tugasnya, tidak sampai 10 menit ia suda selesai menyelesaikan tugasnya dengan model rambut yang diminta oleh orang yang ingin dipotong rambutnya.

Wow..begitu dalam hati saya, ditambah bonus pijat leher oleh si tukang potong rambut.

Kemudian tiba giliran saya untuk dipotong, beberapa orang mempersilakan saya lebih dulu untuk dipotong rambut (mungkin mereka agak takut untuk dipijat di leher oleh si tukang potong rambut, jadi saya dipersilakan lebih dulu :)).

Saya pun membuka jaket saya, dan duduk di tempat eksekusi/kursi panas untuk potong rambut, saya pun mengatakan pada si tukang potong rambut agar dirapikan saja, tidak usah model macam-macam. tukang potong rambut pun melaksanakan tugasnya, tangannya lincah bergerak di atas kepala saya, lagi-lagi tidak sampai 10 menit sudah selesai menjalankan tugas. saya pu terdiam, apa yang akan dilakukan oleh si tukang potong rambut, si tukang potong rambut memegang kepala saya dan menolehkan kepala saya ke kanan dan kiri, dan berbunyi kretek...kretek...kepala saya pun terasa ringan.

Wow... dalam hati dan pikiran saya, tukang potong rambut ini sangat ahli dalam memijat leher dan kepala. saya pun segera membuka dompet dan mengambil sehelai uang 10 ribu dan ingin menambahkan sedikit untuk diberikan ke tukang potong rambut, namun si tukan potong rambut menolak pemberian tersebut. harus 10 ribu, begitu kata si tukang potong rambut.

Saya pun jadi tambah berkesan terhadap si tukang potong rambut. humble dan baik hati si tukang potong rambut, berbeda dengan perilaku yang ada, berlomba-lomba untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. semoga si tukang potong rambut tetap sehat, panjang umur dan tetap setiap menjalankan tugasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun