Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Newcastle Disease (ND), Badai yang Tak Pernah Usai

20 Maret 2018   11:58 Diperbarui: 20 Maret 2018   12:04 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stres mengubah  respon fisiologis menjadi abnormal. Perubahan respon fisiologis ini berpengaruh pada keseimbangan hormonal dalam tubuh. Stres akan menstimulir syaraf pada hipothalamus untuk aktif mengeluarkan Corticotropic Relasing Hormone(CRH). CRH akan mengaktifkan sekresi Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) dalam jumlah banyak. Meningkatnya ACTH akan merangsang korteks adrenal untuk aktif mengeluarkan kortikosteroid serta menyebabkan peningkatan pada sekresi glukokortikoid. 

Peningkatan kadar kortikosteroid dan glukokortikoid berpengaruh buruk terhadap kesehatan hewan ternak karena menimbulkan immunosupresif yang dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh baik ketika terjadi infeksi maupun pasca vaksinasi. Imunosupresif pada hewan ternak ketika hewan ternak divaksin dengan vaksin gumboro. Ini disebabkan vaksin gumboro bersifat imunosupresif. Selain faktor stress dan imunosupressif, faktor lain yang menyebabkan ND tak pernah selesai adalah   ebagian besar virus ND penyebab wabah mempunyai motif R-R-R-K-R dan R-R-Q-K-R pada sekuen gen F dan termasuk tipe velogenik. 

Motif ini kemungkinan menyebabkan tekanan respon kekebalan inang oleh infeksi virus ND sehingga menyebabkan kerusakan organ limfoid primer bersifat sementara atau permanen. Selain itu, sistem kekebalan spesifik (humoral dan seluler) tidak dapat berfungsi secara optimal pada ayam yang terinfeksi virus ND karena jaringan limfoid tidak berkembang sehingga menyebabkan kelainan patologi atau kerusakan pada organ limfoid seluler seperti limpa dan timus,degenerasi pada organ limfoid humoral juga terjadi pada bursa fabricius unggas. 

Vaksinasi pun belum mampu mengatasi wabah ND. Jika diamati lebih mendalam ND memiliki karakteristik seperti tuberculosis yang memiliki kemampuan untuk bersembunyi di semua organ dan sel. Jika ditelusuri kembali, salah satu pengobatan untuk tuberculosis atau TB adalah dengan mengobati secara terus-menerus selama kurang lebih 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Strategi ini mungkin bisa diterapkan pada eradikasi ND pada hewan, namun membutuhkan strategi lain untuk jenis terapi atau obat, ini disebabkan usia hewan terutama unggas relatif lebih singkat dibandingkan dengan manusia atau mamalia. Salam kenali-cegah-obati-eradikasi untuk Indonesia Sejahtera


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun