Mohon tunggu...
Mita Karunia
Mita Karunia Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis untuk menyapa semesta

email : mitakarunia40@gmail.com | https://twitter.com/mitakarunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Diam

26 November 2022   07:58 Diperbarui: 26 November 2022   08:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: freepik.com

Diam adalah bahasa paling berbicara yang pernah kutemukan
Diam menjadi tentang berhentinya
Kepedulian,
Keinginan,
Kebersamaan,
Kerinduan,
Kepulangan,
Dan apa?
Menjauhnya jarak
Kita tersekat
Dalam belenggu
Ego masing masing
Kamu adalah cerita
Yang tidak berhasil
Aku tamatkan
Di matamu
Aku adalah pembaca
Tanpa tanda baca
Ataupun tanda jeda
Yang berkepanjangan
Tidak pernah ada kita
Yang saling ingin
Memecah kesunyian
Juga mencairkan rindu 


Jadi, sampai mana diammu berbicara?

*****
mitakarunia

26 November 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun