Hingga akhirnya keadaan memaksa kita berjauhan. Seperti masing-masing sudah tahu bahwa perasaan memiliki batas. Lama, semakin lama kita dikuasai jarak. Semakin mengesalkan, karena aku semakin rindu. Merindumu dalam sepi dan sunyi. Menjadi perjalanan paling jauh yang aku tempuh. Entah di mana aku akan sampai karena yang aku tahu menujuku selalu kamu.
Dikuasai jarak membuat kita seolah lupa bahwa banyak ruang dan kenangan yang semakin larut dalam ketidakhadiran. Memaksanya hilang ditelan kemenangan ego masing-masing.
Dikuasai jarak dalam kesibukan masing-masing mungkin membuat kita akan terlupa atau kembali dan terbawa. Di suatu tempat yang disebut rindu. Bolehkah jika kita membuat janji sebuah pertemuan untuk merayakan rindu? Aku selalu tidak sabar menyambut rindu dan hari-hari yang penuh tentang kita. Tak apa jika ini hanya mimpi. Izinkan aku untuk tertidur, selamanya.Â
Salam, mitakarunia